Pages

Tampilkan postingan dengan label NEWS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NEWS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Desember 2020

Serentak! Dekan Fakultas Dakwah Melantik Pengurus HIMA KPI dan BPI

 

Dekan Fakultas Dakwah Melantik Pengurus HIMA KPI dan BPI

PRENDUAN, Komunika – Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) masa khidmah 2020-2021, dilaksanakan secara serentak oleh Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mohammad Fattah, MA. Acara pengambilan sumpah jabatan ini berlangsung di lantai III gedung rektorat IDIA Prenduan, Rabu (23/12).

Setelah melalui beberapa proses musyawarah yang cukup panjang, akhirnya pengurus HIMA KPI dan BPI pun terbentuk. Dengan terpilihnya saudara Firman Azhary, mahasiswa semester IV asal Kalimantan, selaku ketua HIMA KPI, dan saudara Karim Abu Bakar mahasiswa semester IV asal Flores, selaku ketua HIMA BPI.

Pelaksanaan pelantikan kepengurusan HIMA Prodi dibawah Fakultas Dakwah ini, memang sengaja dilaksanakan secara serentak. Pasalnya, antara KPI dan BPI masih satu naungan yakni Fakultas Dakwah, dan tentu memiliki visi dan misi yang sama.

Sebelum prosesi pelantikan dimulai, didahului dengan pembacaan surat keputusan kepengurusan yang dibacakan oleh masing-masing kaprodi. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pelantikan, yang dalam hal ini langsung dilantik oleh Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mohammad Fattah, MA., yang dilanjutkan dengan pembacaan janji dan sumpah pengurus,  yang didahului oleh pengurus HIMA KPI dan setelah itu dilanjutkan oleh pengurus HIMA BPI.

Dalam sambutannya, Dr. Mohammad Fattah, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah sangat mengapresiasi semangat para mahasiswa dalam mensukseskan acara pelantikan tersebut, dan berharap agar setelah acara pelantikan selesai, kedua pengurus HIMA tidak tenggelam begitu saja, namun senantiasa bergerak dan menampakkan diri dalam mengemban amanah sesuai dengan sumpah setia yang dibacakan secara sakral.

“Sesuai dengan tema acara ini, "Melangkah pasti menggapai tujuan hakiki". Saya berharap setelah saya melantik kalian, saya tidak mau kalian tenggelam. Setelah dilantik, silahkan kalian programkan kegiatan-kegiatan kedepannya sesuai dengan prodi masing-masing,” Tegas Dekan dengan logat Malaysia nya. Beliau juga berharap dengan terbentuknya HIMA KPI dan BPI tersebut bisa menjadi wadah dalam pengembangan minat dan bakat bagi mahasiswa di Fakultas Dakwah, “Kalian akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, ” imbunya.

Setelah penyampain nasehat oleh Dekan Fakultas Dakwah, acara dilanjutkan dengan pembacaan do’a yang juga dipimpin langsung oleh Dr. Mohammad Fattah, MA,. dan selajutnya dilanjutkan dengan acara foto bersama. (Hri/Zn)


Share:

Senin, 14 Desember 2020

Menarik Minat Baca, AJMI Buka Kedai Baca di Cafe IDIA


PRENDUAN, Komunika-Aliansi Jurnalis Muda IDIA Prenduan membuka kedai baca dan diskusi mahasiswa yang bertepat di samping cafe IDIA Prenduan, Minggu (13/20).

Dibukanya kedai baca dan diskusi mahasiswa ini merupakan salah satu  rangkain agenda dari acara festival Ajmi yang dilaksanakan selama satu pekan, yang dibuka pada hari kamis 10 Desember 2020 dan akan berakhir pada tanggal 16 Desember 2020.

Kedai baca dan diskusi mahasiswa ini bertujuan memberikan stimulus kepada mahasiswa lainnya agar gemar membaca dan berdiskusi, selain itu memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mengakses refrensi keilmuan melalui buku-buku yang telah disediakan oleh panitia.

“Tujuan kami mengadakan kedai baca dan diskusi ini tidak lain hanya untuk memberikan stimulus kepada mahasiswa lainnya, agar gemar membaca dan berdiskusi, karena mengingat membaca dan berdiskusi merupakan kegiatan yang sangat penting. Selain itu juga kami berharap dengan adanya buku-buku yang kami sediakan dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari refrensi”. Ungkap Ketua pelaksana.

Keberadaan kedai baca dan diskusi mahasiswa  dari Aliansi Jurnalis Muda IDIA mendapat sambutan baik dari mahasiswa. Setiap hari kedai baca ini  diramai dengan kunjungan mahasiswa. Kedai baca dan diskusi mahasiswa rencanya akan ditutup pada hari selasa 15 Desember 2020. [Hri/Ajmi]

 

 

 

Share:

Senin, 05 Oktober 2020

Halaqoh Kebangsaan Bersama Prof. Mahfud MD di Al-Amien Prenduan


PRENDUAN, Komunika-Ahad (4/10). Siang tadi, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. Muh. Mahfud MD mengunjungi Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura.

Bersama Rombongan, Prof. Mahfud MD tiba di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan pukul 13.00 WIB dan disambut langsung oleh Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. Beserta anggota Majelis Kiai Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Kunjungan Menko POLHUKAM pertama RI yang berasal dari kalangan sipil ini dalam rangka Sillaturrahim kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan sekaligus menjadi pembicara dalam acara Halaqoh Kebangsaan yang bertajuk “Peran Pesantren Dalam Menanamkan Nilai-nilai Kebangsaan".

Bertempat di Masjid jami' Al-Amien Prenduan, Acara Halaqoh Kebangsaan ini dihadiri oleh beberapa Pengasuh Pondok Pesantren di Madura, Pimpinan Perguruan Tinggi se-Madura, Asatidz Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan Civitas Akademika IDIA Prenduan.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok menyampaikan bahwa kunjungan Prof. Dr. Mahfud MD ke Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan kali inu bukanlah kunjungan yang pertama. “Pak Mahfud ini dari zaman (alm) Kh. Moh. Tidjani Jauhari, MA di masa tahun 90 an sampai awal tahun 2000 an sering berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan". Dawuh Pimpinan Pondok yang merupakan Putra Sulung (alm) KH. Moh. Tidjani Jauhari, MA.

Sementara itu, di awal sambutannya, Menko Polhukam yang berdarah asli Madura ini menyampaikan bahwa kunjungannya kali ini ke Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan untuk memenuhi undangan Sahabat beliau (KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA.) “Saya di WA oleh Kiai Ahmad Fauzi, caepon Ajunan entar ka Sumenep, nyara mampir.” Ujar Prof. Mahfud dalam bahasa Madura.

Beliau juga menyempatkan diri untuk menyapa dan memberikan sedikit nasehat kepada peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar (KMD) yang berada di Masjid. “Saya dulu anggota Pramuka, saya dulu juga aktif melakukan penjelajahan, pengemberaan dan camping. Kemudian mencintai Allah, mencintai alam dan mencintai sesama, sehingga kita ini menjadi kader bangsa yang baik nanti.”

Sumber: https://www.facebook.com/ahmad.f.tidjani/posts/10159310247590190

Share:

Rabu, 30 September 2020

Penuhi Tugas Akhir, Mahasiswa Laksanakan Praktek Dakwah


     PRENDUAN, Komunika - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam  Fakultas Dakwah IDIA Prenduan melaksanakan praktek dakwah secara langsung ke masyarakat yang bertempat di Masjid Al- Islah kampung Beringin  desa Aeng Panas, Senin (28/09).

        Kegiatan praktek dakwah tersebut merupakan bagian dari tugas akhir yang diberikan oleh Ust. Rosidi, M. Sos,  selaku dosen pengampuh mata kuliah Tekhnik Khitobah. Kegiatan praktek dakwah ini dilaksanakan oleh mahasiswa  jurusan KPI semester V. dalam pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama dilaksanakan oleh saudara Moh. Yasin dan Muh. Heriadi, tahap kedua dilaksanakan oleh saudara Hafidz dan Dedi Saputra , dan disusul oleh tahap ketiga yakni saudara Ubaidillah Hiro’i. Pelaksanaan praktek dakwah ini dibagi  pada dua tempat yakni masjid Al-Islah dan musholla  kampung Beringin desa Aeng Panas.

    Dilaksanakannya kegiatan ini tidak hanya sebatas praktek saja, namun kegaiatan ini sekaligus  menjadi momen silaturrahmi mahasiswa dengan masyarakat. Seluruh mahasiswa merasa senang bisa secara langsung menyampaikan cermah kepada masyarakat, apalagi masyarakat antusias mendengarkan isi ceramah yang disampaikan oleh mahasiswa. Salah seorang mahasiswa mengakui sebelum dia terjun kemasyarakat sempat merasa gemetaran dan tidak percaya diri, tapi setelah di depan masyarakat semua itu tidak ada lagi. “Awalnya saya merasa gemetar dan ragu karena harus ceramah di depan masyarakat, tapi setelah saya di depan, Alhamdulillah rasa gemetar dan ragu itu tidak ada.  Ditambah lagi dengan antusias masyarakat dalam mendengarkan isi ceramah yang saya samapiakan. Jadinya saya tambah percaya diri” Ujar Moh. Yasin salah seorang peserta praktek dakwah.

    Terlaksananya kegiatan ini memberikan banyak pelajaran dan pengalaman  kepada mahasiswa, terutama bagi mahasiswa KPI yang  identitasnya sebagai seorang komunikator. Mereka berharap kegiatan praktek ini rutin diadakan setiap tahunnya, karena kegitan ini sekaligus melatih mental mahasiswa dalam berceramah ataupun berdakwah. “saya berharap kegiatan ini terus ada setiap tahunnya, karena kegiatan ini tidak hanya sebatas tugas bagi kami, namun kegiatan ini juga melatih mental kami dalam menyampaikan ceramah di tengah masyarakat. Tidak hanya itu kami juga bisa bersilaturrahmi dengan masyarakat. Sehingga kami sebagai mahasiswa tidak hanya bisa menerima teori namun kami juga dapat memperaktekan teori tersebut dengan terjun langsung ke tengah masyarakat” Ujar salah satu mahasiswa KPI semester V. (Hrd)

 

Share:

Komitmen Menyiapakan Mahasiswi Yang Berorganisasi

        PRENDUAN, Komunika - Badan Eksekutif Mahasiswi (BEMi) Periode 2020-2021 menyelenggarakan diklat kesekretariatan dan kebendaharaan yang  bertajuk “Mewujudkan Tertib Admnistrasi Demi Terciptanya Organisasi Mahasiswi IDIA yang ideal”. Bertempat di lantai tiga Gedung Rektorat IDIA  Prenduan.  Jum’at (25/09).

Pembukaan kegiatan diklat kesekretariatan dan kebendaharaan diikuti oleh mahasiwi dari semester 1 dan 3 sebanyak 120 Orang. Kegiatan  yang di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Mahasiswi semester V Nur Faradila dan Fatimatus zahro.  Selanjutnya sambutan sekaligus membuka acara secara resmi oleh Mudir Ma’had Lil Banin KH. Mujammi Abdul Musy’fie, MA dan ditutup dengan doa.  Pada sambutannya KH. Mujammi Abdul Mus’fie, MA menyampaikan bahwa beliau sangat mengapresiasi acara diklat kesekretariatan dan kebendaharaan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswi (BEMi) demi mewujudkan serta membawa kemajuan organisai di IDIA (Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien) Prenduan dimasa yang akan datang.

Sebelum pembawaan materi, seluruh peserta diklat terbagi atas dua bagian yaitu Kesekretariatan dan kebendaharaan.  Yang mana diklat kesekretarian bertempat di Gedung Rektorat IDIA prenduan. Sedangkan untuk diklat kebendaharaan bertempat di Mushola putri IDIA prenduan.  Diklat yang dipanitiai oleh Badan Eksekutif Mahasiswi (BEMi) Prenduan Periode 2020-2021. Mengundang  Dr. KH Muhtadi Abd, Mun’im, MA yaitu Warek II Bidang Administrasi dan keuangan IDIA Prenduan, sebagai pemateri kesekretarian dan bapak  H. Syarufudin, BSC sebagai pemateri Kebendaharaan.

Selama acara berlangsung para peserta sangat antusias dan perhatian penuh serta mencatat penjelasan-penjelasan dari para pemateri dan peserta aktif bertanya tentang kesekretariatan dan kebendaharaan. Pemberian materi di isi dengan penjelasan sekaligus praktek pembuatan proposal oleh pemateri dan diikuti oleh seluruh peserta diklat. Acara yang diakhiri dengan penyampaian  pesan dan kesan dari pemateri. (Nda)

 


Share:

Rabu, 23 September 2020

Informasi Kegiatan Akhir Semester TA. 2020-2021 IDIA Prenduan

Berikut informasi tentang  Kegiatan Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2020-2021. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan


Sumberhttp://idia.ac.id/2020/09/22/kegiatan-akhir-semester-ta-2020-2021/

Share:

Jumat, 18 September 2020

Distribusi Bantuan Kuota Internet Dosen dan Mahasiswa IDIA Prenduan

Surat Edaran Nomor : 011/IDIA/Is.14/IX/2020, Tentang Distribusi Bantuan Kuota Internet Dosen dan Mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep



Share:

Rabu, 16 September 2020

Serah Terima Peserta PPL IDIA Prenduan dengan Mts Al-Amien Putri I Prenduan


PRENDUAN, Komunika-Penyerahan peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kelompok V dari Program Studi Pendidikan Agam Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IDIA Prenduan dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al-Amien Putri I Prenduan, Senin (14/09).
Proses penyerahan Berlangsung dikediaman (dhalem) pengasuh dan diruang perpustakaan Pondok Pesantren Al-Amien Putri I. Ust. Muhammad Nurul Yaqin, M.Pd.I selaku dosen pembimbing lapangan, memimpin langsung prosesi penyerahan tersebut bersama 12 mahasiswa dari kelompok V PAI Fakultas Tarbiyah IDIA Prenduan.
 Sambutan hangat pun datang dari pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Putri I Nyai Hj. Halimatus Sa’diyah, yang pada saat itu didampingi oleh Ust. Mahfudz Zaini, M.Pd.I selaku kepala Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al-Amien Putri I. Pihaknya sangat menyambut baik dengan terselenggaranya kegiatan tersebut. “Semoga pengabdian kalian Allah meridhai dan bermanfaat di dunia dan untuk akhirat,” sambut Nyai Halimatus Sa’diyah dengan do’a manis.
Sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al-Amien Putri I, Ust. Mahfudz Zaini juga sangat bersyukur dengan adanya praktek pengalaman lapangan (PPL) dari mahasiswa IDIA Prenduan, karena akan meringankan tugas dan beban selama kegiatan belajar mengajar. “Kami sangat senang dengan kehadiran peserta PPL dari IDIA Prenduan ini, karena dengan adanya kalian bisa membantu kami para rekan rekan guru. Semoga kalian nyaman dan betah di lembaga kami,” tutur pria berkumis tersebut.
Dilain kesempatan Ust. Muhammad Nurul Yaqin, M.Pd.I selaku pembimbing lapangan, sangat berharap kapada mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Pengalaman untuk serius dan bisa menjaga nama baik almamater selama kegiatan berlangsung. “PPL merupakan kegiatan kurikulum untuk membimbing dan melatih mahasiswa sebagai calon guru dalam upaya membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis, sehingga memiliki kemampuan profesional dibidangnya sebagai pengajar, ” tutur pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah tersebut.
Selain itu Jawadatul Mukarromah selaku ketua dari kelompok V, dirinya mengibaratkan Praktek Pengalaman Lapangan tersebut sebagai sebuah proses, jika ibarat bayi yang sedang belajar merangkak. “Kami layaknya bayi, yang masih belajar merangkak. Butuh belajar, terus belajar, butuh bimbingan, serta arahan yang mendalam agar semangat terus berkobar," ujarnya. 
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan beberapa Madrasah dan sekolah ini akan berlangsung selama 28 hari, dimulai sejak 14 September 2020 dengan pembekalan kepada peserta, dan dilanjutkan dengan praktek lapangan sampai pada 10 Oktober 2020. (jw/zn)
Share:

Selasa, 15 September 2020

IDIA Prenduan Tambah Usia, Rayakan Dengan Tasyakkuran



PRENDUAN, Komunika-Insititut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan kembali memasuki usia baru yang ke-37, dalam Milad kali ini Badan Eksekutif Mahasiswa Ma’had berkerja sama dengan para Asatidz merayakannya dengan mengadakan acara tasyakkuran yang berlangsung di lantai tiga gedung rektorat IDIA Prenduan, Rabu (09/09).
Acara tasyakurran Milad IDIA Prenduan ke-37 ini dihadiri oleh Rektor, Warek I, Mudir Ma’had lil Banin, Mudir Ma’had lil Banat, Dekan Fakultas Dakwah, Civitas Akademika, dan seluruh mahasiswa/i IDIA Prenduan dari program intensif.  Dalam penyampain Mauidhatul Hasanah sekaligus sambutan atas nama Rektor, Dr. KH. Ghozi Mubarok, MA., mengajak kepada suluruh mahasiswa/i agar selalu bersyukur kepada Allah SWT. karena telah dikaruniai  nikmat yang kian banyak, “Kita sadar bahwa IDIA itu masih banyak kekurangan, ada beberapa yang sudah kita rencanakan tidak dapat kita capai, namun bukan berarti mengurangi rasa syukur kita kepada Allah SWT. karena terkadang nikmat Allah itu diturunkan dalam bentuk keterbatasan-keterbatasan,” Nasehat Beliau.


Presiden mahasiswa Ma’had Ach. Deki Firmansyah menyatakan bahwa acara tasyakuran  Milad IDIA Preduan ke 37 bukan hanya acara personal dari BEMA saja, namun acara tasyakuran ini adalah acara bersama bentuk cinta terhadap  almamater  IDIA Prenduan. “Acara ini bukan milik BEMA, ustad, ataupun atasan, tapi acara ini adalah milid kita bersama, milik semua keluarga besar IDIA secara khusunya dan Al-Amien secara umumnya, baik yang masih aktif sebagai mahasiswa ataupun yang sudah lulus menjadi alumni,” pungkasnya.
Acara yang diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor IDIA Prenduan yang disaksikan oleh para mudir dan Civitas Akademika berjalan dengan khidmat. Walaupun acara Milad IDIA ke 37 ini dibingkai dengan sederhana namun  terkesan meriah. (Hryd)


Share:

Minggu, 30 Agustus 2020

Rektor IDIA: Salah Satu Tujuan Paling Penting Dari Pelaksanaan Ujian Adalah Melakukan Evaluasi



PRENDUAN, Komunika-Pembukaan Ujian Mid Semester kuliah kepondokan Ma’had Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan dilaksanakan pada Sabtu, (22/08). Acara ini dibuka secara langsung oleh rektor IDIA Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok. MA.
Bertempat dilanatai 3 gedung rektorat IDIA Prenduan, tampak hadir pula Mudir Ma’had lil Banin KH. Mujammi’ Abdul Musyfi, Lc.  dan Mudir Ma’had lil Banat KH. Fikri Husein. MA. beserta jajaran civitas akademika dan seluruh mahasiswa/i program intensif Ma’had IDIA Prenduan.
Dalam  sambutan dan sekaligus pembukaannya, rektor menyampaikan beberapa pesan khusus kepada seluruh jajaran yang hadir pada saat itu,  dan  secara umum kepada mahasiswa/i Ma’had IDIA Prenduan. Berikut kami merangkum beberapa pesan penting beliau.
Pertama, beliau berharap ujian yang akan dilaksanakan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dari proses pembelajaran yang sudah dilalui oleh setiap mahasiswa/i. Akan tetapi hal ini juga perlu menjadi pertimbangan bagi seluruh dosen pengampuh mata kuliah kepondokan sebagai evaluasi dan tolak ukur pada materi yang sudah diberikan. Sebatas mana efektifitas dan kualitas dari cara mengajar dan penerimaan mahasiswa/i terhadap penyampaian dosen, apakah sistem belajar mengajar tersebut sudah efisien?.
Kedua, diharapkan kepada seluruh mahasiswa/I untuk menjadikan ujian sebagai alat evaluasi itu sendiri, bukan malah menjadikannya sebagai tujuan dari proses belajar yang selama ini sudah dilaksanan. Al-imtihanu li ta’allumi laysa at-ta’allum lil imtihani. Masa ujian itu sebaiknya dijadikan sebagai kaca perbandingan dari proses belajar sebelumnya, bukan serta merta  menjadi fokus utama dari proses belajar itu sendiri.
Ketiga, kepada setiap dosen diharapkan untuk merekap data hasil dari proses belajar mahasiswa/i,  itu semua tidak lain guna dijadikan aspek evaluasi tadi. Maka dari itu akan terlihat titik mana saja yang sekiranya masih menjadi kekurangan kita.  Dan secara bertahap akan kita perbaiki semaksimal mungkin.
Keempat, beliau mengapreasiasi sekali kepada mahasiswa/i yang membudayakan belajar malam di asrama masing-masing, kenapa demikian? Sudah sejak lama kita tidak memiliki sistem yang membentuk ujian itu menjadi penentu kelulusan bagi setiap mahsiswa/i, bahkan bagi individu yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata. Akan tetapi hal terpenting yang perlu diingat bahwa ujian ini adalah stimulus dari proses belajar mengajar dan dijadikan bahan evaluasi.
Terakhir, mungkin saat ini banyak sekali mahasiswa/i yang anti dengan mata kuliah kepondokan, bahkan ada yang anti terhadap setiap mata kuliah kepondokan. Kalau diluar sana anak-anak biasanya senang dengan satu mata pelajaran dan terhadap mata pelajaran yang lain dia begitu anti. Tetapi anehnya disini malah hampir anti kepada semua mata pelajaran, ada yang memang kurang senang dengan pelajaran yang berbasis bahasa arab dan ada juga yang kurang memahami dasar-dasarnya. Kembali kepada hal yang paling urgensi, kita semua berharap agar minat-minat yang sekarang belum ada pada diri kita, semoga setelah ujian, setelah selesai dari acara ini bahkan setelah lulus dari IDIA, minat itu akan tumbuh dengan sendirinya.
Itulah beberapa pesan singkat rektor IDIA Prenduan yang berhasil kami rangkum. Akhirnya dengan pembacaan Ummul Furqon, Ujian Mid Semester kuliah kepondokan Ma’had IDIA Prenduan tahun akademik 2020/2021 dibuka secara resmi oleh rektor IDIA Al-Amien Prenduan. Diakhir acara seperti biasa ditutup dengan do’a. Setelah itu mahasiswa pun meninggalkan tempat menuju ruang ujian masing-masing. (ftr)




Share:

Sabtu, 29 Agustus 2020

Peletakkan Batu Pertama Tandai Pembangunan Masjid Mahasiswi IDIA Prenduan

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Kampus IDIA Prenduan Putri

PRENDUAN, Komunika-Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. Ph.D. Melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Syaikh Sa'id Indragiri dan Sayyidah Fatimah Jum'at, (28/08).
Pimpinan didampingi Rektor IDIA sekaligus Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA. Para Mudir, Civitas Akademika IDIA Prenduan dan Mahasiswi IDIA Prenduan turut menyaksikan prosesi peletakan batu pertama.
Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok mengutarakan bahwa pembangunan Masjid Syaikh Sa'id Indragiri dan Sayyidah Fatimah memang dialokasikan secara khusus untuk diletakkan di kompleks IDIA Prenduan Putri terlebih lagi bagi mahasiswi yang menempati Rusunawa. “Pembangunan Masjid Syaikh Sa'id Indragiri dan Sayyidah Fatimah Saya peruntukan secara khusus untuk dibangun di Kompleks IDIA Putri guna mempermudah akses mahasiswi dan semakin membuat mereka nyaman dan tenang dalam beribadah terlebih lagi mahasiswi yang menempati gedung Rusunawa."
Masjid Syaikh Sa'id Indragiri dan Sayyidah Fatimah dibangun di atas lahan yang berlokasi tepat di sebelah selatan gedung Rusunawa dengan luas bangunan 15 M × 15 M dengan alokasi Anggaran Pembangunan sebesar 300 Juta Rupiah. (Nur Holis)




Share:

Minggu, 23 Agustus 2020

LP2M Selenggarakan Sosialisasi Pengenalan Tugas Akhir Untuk Mahasiswa Niha'ie


PRENDUAN, Komunika-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IDIA Prenduan kembali mengadakan acara sosialiasi pengenalan tugas akhir untuk mahasiswa dan mahasiswi semester 7, Kamis (20/08). Acara yang bertempat di lantai 3 gedung rektorat IDIA Prenduan ini, dihadiri seluruh ketua prodi dari masing-masing fakultas.

Acara dimulai dengan sambutan pembukaan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Ust. H. Abdul Muiz, Lc., M.Th.I. kemudian dilanjutkan dengan pemaparan beberapa petunjuk tekhnis tentang penulisan tugas akhir di IDIA Prenduan oleh Ust. Nurholis Majid, M. Pd. Selaku ketua LP2M IDIA Prenduan.

Menurut Idul Fitri selaku mahasiswa yang ikut berpartispasi dalam acara tersebut, dirinya sangat bersyukur karena dengan adanya sosialisasi tersebut bisa menambah pemahaman bagi mahasiswa/i dan juga bisa memberi gambaran tentang tugas akhir yang akan dipilih. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karna dengan acara seperti ini kita setidaknya mempunyai gambaran kecil tentang tugas akhir yang akan kita buat,” tutur mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam asal Palembang itu.

Selain sosialisasi, acara juga diisi dengan sesi tanya jawab terkait permasalahan tugas akhir dan penggunaan Simaster. Dikarenakan mulai tahun ini IDIA Prenduan menggunakan format yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu menerapkan pembuatan Buku atau Jurnal untuk sebagai syarat lulus di kampus IDIA Prenduan. (rk)





Share:

Sambut Tahun Baru Hijriah Dengan Khatmil Qur’an

 

PRENDUAN, Komunika-Badan Eksekutif Mahasiswa Ma’had Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (BEMA IDIA) adakan Khatmil Qur’an dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah, Kamis (20/08).

Acara Khatmil Qur’an ini merupakan Sunnah Ma’hadiyah yang dilaksanakan rutin setiap tahun di awal tahun Hijriyah. Biasanya acara dimulai dengan pembacaan do’a akhir tahun dan awal tahun menjelang Maghrib dan setelah Maghrib pada hari sebelumnya. “Acara ini memang acara rutin yang sering diadakan ketika terjadinya pergantian tahun Hijriah,” tutur Khafid Irianto selaku ketua Menteri Syari’ah dan Dakwah ma’had IDIA Prenduan.

Acara yang bertempat di Mushalla asrama mahasiswa intensif ini diikuti oleh semua mahasantri, mulai dari mahasiswa semester satu sampai dengan mahasiswa semester tujuh. Mudir ma’had IDIA Prenduan KH. Mujammi’ Abdul Musfi, Lc dan wakil mudir ma’had IDIA Prenduan Ust. Abd. Kirom turur hadir pada acara dilakasanakan ba’da Subuh tersebut.

Pihaknya berharap, dengan adanya acara Khatmil Qur’an ini menjadi momentum bagi mahasantri untuk bermuhasabah, agar pada tahun-tahun selanjutnya para mahasantri mampu menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. (rk)     

Share:

Selasa, 23 Juni 2020

Sejarah Berdirinya IDIA Prenduan

Pendirian Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan merupakan jawaban atas harapan masyarakat dan para alumni terhadap perguruan tinggi yang representatif di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Demi kepentingan tersebut, maka dimulailah rintisan pendirian lembaga pendidikan perguruan tinggi pada tahun 1980. Tiga tahun kemudian (tahun 1983), kunjungan Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, MA. menjadi berkah. Selaku Menteri Agama Republik Indonesia saat itu, beliau meresmikan lembaga pendidikan tinggi Al-Amien Prenduan dengan nama Pesantren Tinggi Al-Amien Prenduan yang disingkat PTA Prenduan.
Fakta akan harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap urgensi pendidikan tinggi pasca pesantren terbukti benar. Kali pertama menerima mahasantri, Pesantren Tinggi Al-Amien Prenduan dibanjiri peminat, baik alumni Al-Amien Prenduan sendiri maupun alumni pondok-pondok pesantren lain di Indonesia. Karenanya, pimpinan PTA pada saat itu memberlakukan seleksi masuk yang ketat, dengan mempertimbangkan kualitas intelektual dan moral para calon mahasantri yang mendaftarkan diri ke PTA. Karena proses seleksi yang ketat ini, Pesantren Tinggi Al-Amien Prenduan kemudian dikenal sebagai tempat berkumpulnya para santri dengan kualitas pemahaman agama yang dapat diandalkan. Dalam perkembangannya, kehadiran mahasantri PTA memberi pengaruh istimewa terhadap geliat pendidikan di Pondok Pesantren Al-Amien, terutama dalam dinamika keilmuan para santri. Tidak hanya bagi santri, beragam aktivitas dakwah dan pemberdayaan umat yang dilaksanakan secara kontinyu juga berpengaruh positif bagi masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Hingga kini, sejak mewisuda alumni pertamanya, PTA Prenduan telah melahirkan pimpinan-pimpinan pesantren, tokoh-tokoh agama, dan aktivis-aktivis dakwah yang disegani di wilayah nusantara.
Dua tahun kemudian (tahun 1985), pengurus Yayasan Al-Amien Prenduan mengubah nama Pesantren Tinggi Al-Amien menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Amien (STIDA) Prenduan. Perubahan nama tersebut merupakan langkah maju bagi pengembangan perguruan tinggi yang sesuai dengan peraturan pemerintah, namun dengan tetap mempertahankan kualitas sistem, orientasi pendidikan, serta nilai-nilai kepesantrenan yang sejak awal dicanangkan oleh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Pada tahun 1996 M., kegigihan pengurus Yayasan Al-Amien Prenduan untuk mewujudkan perguruan tinggi yang representatif dijawab dengan disetujuinya proposal penambahan program studi (prodi) oleh tim Kopertais wilayah IV Surabaya. Status dan nama STIDApun beralih rupa menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien Prenduan, dengan membuka dua program studi/jurusan: Bimbingan dan Penyuluhan Islam/BPI (Dakwah), dan Pendidikan Agama Islam/PAI (Tarbiyah).
Perlahan namun pasti, prestasi demi prestasi institusional diraih oleh STAI Al-Amien Prenduan. Tak berapa lama kemudian, lewat Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional dengan nomor: 019/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000, STAI dinyatakan terakreditasi dengan nilai maksimum. Jalan menuju idealisme kian nampak di depan mata. Harapan bagi terwujudnya sebuah perguruan tinggi Islam yang representatif semakin gamblang terhampar di hadapan. Segera setelah turunnya hasil akreditasi itu, sebuah tim dibentuk untuk merealisasikan langkah berikutnya, yaitu merencanakan penambahan beberapa program studi (prodi), sebagai syarat bagi peningkatan status kelembagaan menjadi institut.
Tanpa menunggu lama, rencana itu pun terealisasi, ditandai dengan dibukanya satu fakultas dan empat program studi baru pada tahun akademik 2001-2002, yaitu: 1. Komunikasi & Penyiaran (KPI) di Fakultas Dakwah, 2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Fakultas Tarbiyah, serta 3. Tafsir/Hadits (sekarang menjadi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir) dan Aqidah/Filsafat (sekarang menjadi Ilmu Aqidah) di Fakultas Ushuluddin. Dengan peresmian itu, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien Prenduan pun berganti nama menjadi Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) yang kemudian mendapatkan pengakuan resmi seiring turunnya surat Keputusan dari Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI. No. : Dj.II/144/2002.
Dalam upaya untuk meneguhkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi Islam yang representatif, IDIA Prenduan terus melakukan inovasi-inovasi baru dalam bentuk kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, baik dalam bidang sarana prasarana, pengembangan sumber ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia. Dengan jalinan relasi kerjasama yang telah ditempuh ini, IDIA Prenduan mengalami kemajuan yang sangat pesat dan mampu melahirkan output dengan kualitas yang tinggi.
Sistem perkuliahan di IDIA Prenduan memiliki sifat dan karakter yang unik dibandingkan dengan kampus lain pada umumnya. Nilai keunikan itu terletak pada upaya mengintegrasikan sistem perkuliahan akademik seperti yang berlaku di perguruan tinggi modern pada umumnya dengan sistem pendidikan pesantren. Sehingga dari hasil sistem perkuliahan yang integratif tersebut, IDIA al-Amien mampu melahirkan generasi-generasi intelektual yang mutafaqqih fiddien dan mundzirul qoum.
Sumber: idia.ac.id

Share:

Rabu, 22 April 2020

Kajian Kitab Ihya' 'Ulumuddin (Bab Asrar ash-Shaum) bersama KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA.


Kajian Tasawwuf Ihya 'Ulumuddin "Asrar ash-Shaum", bersama KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris, MA, Wakil Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Selengkapnya di Channel Youtube KPI IDIA:



Share:

Sabtu, 04 April 2020

Kulmas Dipersingkat, Mahasiswa Tak Sabar Ingin Segera Jumpa Keluarga



PRENDUAN, Komunika-IDIA Prenduan adakan Kuliah Umum Kemasyarakatan (Kulmas), Jum’at (03/04). Acara ini sebagai pembekalan bagi mahasiswa intensif yang akan menjalani libur akhir semester. Acara yang diadakan oleh Dewan Konsultan Mahasiswa (DKM) ini, diadakan di Musholla Intensif yang diikuti oleh seluruh mahasiswa intensif mulai dari semester dua sampai semester akhir.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Kulmas tahun ini dikemas dengan sangat singat hanya dikaksanakan dalam tiga sesi saja. Dengan menghadirkan pimpinan pondok pesantren Al-Amien Prednuan yakni KH. Ahmad Fauzi Tidjani, MA sebagai pemateri pertama, kemudian dilanjutkan sesi kedua yakni wakil pimpinan sekaligus Rektor IDIA Prenduan yakni KH. Ghozi Mubarok, MA.  dan selanjutnya Mudir Ma'had lil Banin KH. Mujammi' Abdul Musyfi, Lc. sebagai pemateri ketiga.
Bukan tanpa alasan, beberapa program pondok maupun kampus dipangkas sedemikian rupa, menyusul semakin menyebarnya wabah Covid-19 dibeberapa daerah di Indonesia. Menurut Ramadhan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terhambatnya perpulangan santri intensif. "Kita buat Kulmas tahun ini sesingkat mungkin, dikarnakan adanya penyebaran Covid-19 yang kemudian dikhawatirkan akan menghambat kelancaran perpulangan mahasiswa kerumah mereka masing-masing," tutur wakil dewan konsultan mahasiswa ini.
Dikesempatan yang sama, KH. Ghozi Mubarok, MA dalam berpesan kepada mahasiswa yang akan pulang kerumah masing-masing untuk tidak meremehkan Covid-19 ini. Harapan beliau mahasiswa selalu waspada serta mempersiapkan alat-alat yang mampu melindungi dari penyebaran virus ini, dan dianjurkan untuk tidak panik dalam menghadapi musibah virus ini. "Jangan panik dan jangan pula meremehkan, tetap selalu waspada," pesan singkat beliau kepada mahasiswa.
Tidak semua mahasiswa bisa merasakakan liburan dengan keluarga, sebagian masih memilih tetap bertahan di asrama instensif. Namun bagi mahasiswa yang memilih bermukim wajib mengikuti mengikuti segala peraturan pondok yang berlaku, dan tidak keluar asrama selama masa penyebaran Covid-19. (rk/zn)


Share:

Jumat, 03 April 2020

BEM IDIA Rancang Konsep 'Satu Kepemimpinan' Untuk Presma Tahun Depan

kpiidiaprenduan.blogspot.com

PRENDUAN, Komunika-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adakan rapat tertutup, Jum’at (21/2). Rapat ini membahas, tentang evaluasi program kerja serta  gambaran besar badan eksekutif mahasiswa (BEM) dimasa yang akan datang.
Acara yang diadakan di lantai satu Gedung Radio Suara Dakwah Al-Amien (Rasda) itu dibuka langsung oleh presiden mahasiswa, Muhammad Zaini Alfarizi. Adapun rumusan pertama yang menjadi pembahasan pada rapat ini ialah agar mampu menciptakan ruang lingkup BEM yang lebih terorganisir, jadi tidak ada lagi yang namanya presiden mahasiswa program Plus, Regular maupun Intensif.
Menurut Muhammad Zaini AlFarizi, dengan diadakan pertemuan ini diharapkan mampu mendapatkan suara mufakat pada kongres mahasiswa yang akan datang, sehingga mampu memilih satu saja presiden mahasiswa yang menjadi motor penggerak mahasiswa di IDIA prenduan.
Jadi untuk periode BEM masa bakti 2020-2021 yang akan datang, tidak ada lagi yang namanya Presma Plus, Regular ataupun Intensif, tutur pria asal Jawa Barat tersebut.
Gambaran awal untuk menindak lanjuti gambaran program BEM ini yaitu dengan meminta persetujuan langsung kepada Rektor IDIA Prenduan, serta membentuk perumusan ulang dari anggaran dasar rumah tangga dan garis besar haluan organisasi.(rk)

Share:

Pengikut

Subscribe!

Mars IDIA Prenduan