Alhamdulillah
kali perdana ini Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
menerbitkan Bulletin KOMUNIKA yang merupakan Media Komunikasi
Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi KPI. KOMUNIKA merupakan media cetak
berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis
yang diterbitkan secara periodik oleh Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam. Dalam hal ini Mahasiswa KPI Institut Dirosat Islamiyah
Al-Amien Prenduan melelui Divisi Jurnalistik secara berkala dapat
mempublikasikan karya tulisnnya yang diterbitkan pada bulan – bulan tertentu,
untuk periode ini KOMUNIKA diterbitkan pada Sabtu, 28
Desember 2019. Penerbitan ini bertujuan untuk memberikan informasi terhadap
mahasiswa KPI khususnya dan semua mahasiswa IDIA pada umumnya yang berupa info
– info terkait Fakultas Dakwah, issue terbaru, dan beberapa info menarik
lainnya. KOMUNIKA menyediakan
wadah bagi mahasiswa untuk mengaspirasikan pemikirannya lewat tulisan, dan di KOMUNIKA juga
menyediakan sarana bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin mengaspirasikan ide,
kritik, ataupun saran entah ditujukan kepada Fakultas, Prodi, ataupun
Institusi. Adapun Tim redaksi dari buletin KOMUNIKA ini terdiri dari Penanggung
Jawab (Ust. Agus Saifuddin Amin, M.Si) Penulis Mahasiswa Fakultas Dakwah,
Editor (Ahmad Huzaini), dan Desain Grafis (Ahmad Huzaini).
Minggu, 29 Desember 2019
Berilah Kebebasan Belajar Kepada Mahasiswa
Ketika
diawal saya menulis, saya belum tahu apakah yang akan saya tulis ini benar atau
tidak, terlepas dari itu semua saya akan tetap memberanikan diri untuk
menyampaikan apa yang ada dalam hati saya, yang sudah terlalu lama menahannya.
Beberapa waktu yang lalu Menteri Pendidikan Bpk. Nadiem Makarim pernah
mengeluarkan statement dalam sebuah pidatonya “Berikanlah kebebasan belajar
kepada mahasiswa”. Ketika saya mendengar kalimat ini, saya kemudian sadar dan
berfikir bahwasanya jika mahasiswa tidak di berikan kebebasan dalam belajar
maka mahasiswa sendiri tidak akan bisa berkembang. dan beberapa waktu yang lalu
ketika saya menghadiri acara kongres AMDIN (Asosiasi Mahasiswa Dakwah
Indonesia) di Pekalongan, Jawa Timur. Rektor IAIN PEKALONGAN mengatakan bahwa
perbedaan mahasiswa dengan siswa berada dalam tingkat pembelajaran, yang mana
jikalau siswa belajar di dalam kelas itu 100% mendengarkan apa yang dikatakan
oleh guru, maka berbeda lagi dengan mahasiswa, mahasiswa belajar di bangku
kuliah (di dalam kelas) hanya 30% yaitu teori dan 70% nya didapatkan di luar
kelas, yang biasa kita kenal dengan praktek dengan jurusan yang kita tekuni
saat ini. Bagaimana mungkin ketika kita terjun kedalam sosial masyarakat, tanpa
kita mendalami bidang yang kita tekuni saat ini.
Ketika
mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya, terkadang mahasiswa mendapat tekanan
dan mendapat kritikan, apa yang ingin dilakukan mahasiswa sendiri demi
mengembangkan minat dan bakat nya dan demi kemajuan bersama terkadang kita
tidak mendapatkan dukungan yang kita inginkan, dan jelas itu akan menghambat
kemajuan dari mahasiswa itu sendiri.
Seperti
yang tertera didalam buku Muslim Visioner bahwasanya, kepintaran seseorang atau
biasa kita sebut dengan intelektual setiap individu itu berbeda-beda, ada
Intelektual Personal, Antarpersonal, Music, Logika-Matematic dan sebagainya.
Dalam hal ini kita bisa mengetahui bahwasanya setiap individu itu mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan ketika seseorang mengetahui bakat
dan minat mereka, maka itu harus dikembangkan. Namun, disisi lain ini merupakan
titik kelemahan kita saat ini. Disaat kita mulai mengetahui kelebihan dan
kemampuan kita, kita tidak mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan
bakat yang kita miliki, dan ketika kita beraspirasi kurang nya tanggapan serius
dari pihak kampus sendiri, sehingga membuat kita kalah jauh dengan pendidikan
yang ada di luar. Jangan kan untuk hal-hal yang besar, jikalau kita tidak mulai
dari hal-hal yang kecil maka semua itu tidak akan pernah berubah.
Jikalau
setiap dari kita tidak mempunyai intelektual, maka pendidikan kita akan kalah
dengan pendidikan yang ada di luar negeri, mengapa demikian? Jawabannya sudah
jelas, bahwasanya pendidikan yang ada di luar seperti di negara-negara Eropa
sana, pendidikan mereka sudah diatur sejak dini dari tingkat yang paling bawah
sampai tingkat perkuliahan, sesuai dengan minat dan bakat . Dan dalam
pembelajaran mereka pun tidak selalu menggunakan teori, melainkan lebih sering
pada praktek (terjun kelapangan) sesuai dengan minat dan bakat yang mereka
miliki.
Oleh: Moh. Syarief Hidayatullah
Mahasiswa
Semester VI IDIA Prenduan, Fakultas Dakwah, Asal PalembangBangkitkan Mahkota Pondok Dengan Usbu'ul Lughah
PRENDUAN,
Pekan pesta bahasa terbesar di ruang lingkup pondok pesantren Al-Amien Prenduan
kembali dimulai (13/12), acara bahasa terbesar ini di buka langsung wakil
pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ahmad Fauzi
Tidjani, MA yang bertempat di Masjid Jami' Al-Amien Prenduan. beliau berharap
agar semua elemen mulai dari santri sampai asatidz kembali membangun semangat
berbahasa dan memulai dari diri masing-masing, mengingat bahwa bahwa bahasa
merupakan mahkota dari pondok pesantren Al-Amien Prenduan.
Pekan
Bahasa atau Usbu'ul Lughah ini merupakan kegiatan kepondokkan yang di
laksanakan seminggu penuh serta di isi dengan kegiatan yang berkaitan dengan
kebahasaan agar bisa kembali menghidupkan suasana lingkungan yang aktif dengan
bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Di ruang lingkup Institut Dirosat
Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) sendiri acara diisi dengan
perlombaan-perlombaan seperti pidato bahasa Arab, baca berita bahasa Arab,
puisi bahasa Arab, dan lain-lain.
Panitia
pelaksana dalam acara pekan bahasa di ruang lingkup Institut Dirosat Islamiyah
Al-Amien Prenduan yaitu dari para anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
bidang mentri pendidikan bahasa asing. Menurut salah satu panitia mengatakan
bahwa acara pekan bahasa ini tidak hanya berpusat pada pelaksanaan perlombaan
saja akan tetapi jauh dari pada itu acara ini juga di isi dengan penambahan
materi tentang metode pemberian kosa kata yang baik dan benar.
Disampaikan
juga bahwa dalam acara pekan bahasa ini tidak akan ada penutupan, artinya
diharapkan agar semua mahasiswa bisa terus aktif dalam berbahasa, tidak hanya
aktif berbahasa ketika dalam pekan bahasa saja. Berhubung tidak adanya
penutupan maka acara inti atau malam puncak dari acara ini yaitu ketika
pembagian hadiah pada Minggu malam (22/12).
Malam
puncak Usbu'ul Lughah di hadiri langsung oleh kordinator umum kepondokan yaitu
Dr. Fattah syamsuddin, MA. dalam pidatonya beliau berpesan agar lebih aktif
lagi dalam mengembangkan bahasa dan sekaligus supaya bisa melibat kan beliau
untuk pengembangan bahasa ini.
Akhirnya,
acara malam puncak dari acara Usbu'ul Lughah adalah pemberian hadiah kepada
para pemenang lomba, berupa tropi, piagam penghargaan, dan bingkisan menarik
dari panitia acara. (rk/zn)
Sabtu, 21 Desember 2019
KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA: Ulama Lokal "Kiprahnya Mendunia"
Beliau merupakan salah satu ulama yang kiprahnya mendunia. Salah satu putra terbaik bangsa. Ulama intelektual, cendekiawan, dan mujahid tarbiyah (pendidikan) ternama.
Pendidikan:
- KMI Gontor
- Strata I, Universitas Islam Madinah
- Strata II, Universitas Malik Abdul Aziz Makkah
- Kandidat Doktor, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir
Jabatan:
- Organisasi Islam Internasional) Sekjen Rabithah Alam Islami (1974-1988)
- Anggota Bidang Riset (1974-1977)
- Sekretaris Departemen Konferensi & Dewan Konstitusi (1977-1979)
- Direktur Bidang Penelitian Kristenisasi dan Aliran-aliran Modern yang Menyimpang (1979-1981)
- Direktur Bidang Keagamaan yang Menyimpang (1983-1988)
- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan (1989-akhir hayat)
- Koordinator Pusat (BASRA) Badan Silaturrahim Ulama Madura (1992)
- Ketua Forum Silaturrahim Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor (1992-2007)
- Dewan Pakar ICMI Jawa Timur (1995-2000)
- Pendiri Badan Silaturrahim Pondok Pesantren (1998)
- Pendiri Koperasi Jasa Usaha Bersama Jawa Timur (1998)
- Ketua Majelis Ma'had Ali Indonesia (2002)
- Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (2004-2006)
- Tim Penyusun Buku Pegangan Haji di Departemen Agama
Dan lain-lain
- Penyusun berbagai buku, salah satunya "Bersama Membangun Madura"
- Inisiator sekaligus Deklarator Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu
Video Profil (Alm) KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA
Video Profil (Alm) KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA
Jumat, 20 Desember 2019
Sabtu, 14 Desember 2019
Alhamdulillah, Rusun Mahasiswi IDIA Prenduan Akhirnya Diresmikan
Alhamdulillah, Jum'at 13 Desember 2019 Rusun Mahasiswa IDIA Prenduan telah diresmikan oleh Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani.
Gedung tiga lantai bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang selesai dibangun di utara kampus IDIA Prenduan ini akan difungsikan sebagai asrama Mahasiswi IDIA Prenduan.
Dalam sambutan beliau, Rektor IDIA Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris menjelaskan penggunaan istilah dalam Bahasa Arab untuk gedung Rusun Mahasiswa ini, yakni "Al-Madinah as-Sakaniyah li At-Tholibat" yang merupakan usul dari Mudir Aam IDIA Prenduan, Dr. H. Fattah Syamsuddin; beliau berharap dari "madinah" ini kelak akan tercipta "tamaddun" (peradaban). Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani juga sempat menyinggung penggunaan istilah tersebut "Yang disebut dengan 'Madinah' seharusnya bukan hanya satu gedung, tapi tiga atau lebih banyak lagi gedung. Semoga istilah ini menjadi do'a dan harapan agar IDIA kelak mempunyai lebih banyak lagi gedung-gedung serupa dan segera menjadi Universitas Al-Amien Prenduan"
Semoga gedung ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan semoga menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang telah berjasa dalam proses pembangunannya.
Berikut beberapa gambar lain yang berhasil didokumentasikan:
Rabu, 11 Desember 2019
Akhirnya Terbit Majalah IQRA' edisi ke-36
Majalah Iqra' merupakan majalah terbitan kampus IDIA Al-Amien Prenduan, yang mana majalah ini merupakan media ekspresi mahasiswa (sesuai dengan slogannya). Dan kali ini majalah Iqra' sudah menerbitkan edisi yang ke-36, tentunya dari segala aspek sudah diperbaiki, mulai dari desain, tata letak dan isi yang tertera didalamnya. Maka berangkat dari itu semua, kami dari channel KPI IDIA tertarik untuk mereview majalah tersebut. selain itu memang peningkatan majalah iqra' ini sangat signifikan kalau dibanding dari edisi sebelumnya. #Review #IdiaPrenduan
Selengkapnya di channel youtube KPI IDIA:
Bagaimana Cara Meneladani Rasulullah SAW - KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA.
Kamis, 05 Desember 2019
Peraturan Baru, Semangat Baru? | #DailyVlog
Banyak peraturan dan program baru di IDIA Prenduan, apakah menjadi semangat baru bagi mahasiswa?
Pengembangan terus dilakukan oleh kampus IDIA Al-Amien Prenduan, baik dari program pembelajaran sampai infrastruktur. ini merupakan beberapa langkah untuk menuju kampus yang berkemajuan. salah satu program yang dilaksanakan oleh kampus adalah pengembangan literasi, beberapa faktor pendukung seperti pelayanan internet, pengembangan karya tulis ilmiah dsb. Nah, video diatas membahas tentang itu semua, video ini dibuat secara spontan disela-sela perkuliahan, yang kebutalan dosen yang akan memberikan mata kuliah sedang berhalangan hadir.
#kampusidia #alamienprenduan
Senin, 02 Desember 2019
Iklan Selamat Hari Guru 2019 - Karya Mahasiswa IDIA Prenduan
Video ini dibuat oleh Anggota Program Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Institut Dirosat Islamiah Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep Madura, tapatnya Koordinator Desa (KorDes) II Desa Palongan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep Madura.
Rabu, 13 November 2019
Kenapa Harus Berdiri Saat Maulid Nabi?
Sayyid Alawi Al-Maliki menceritakan bahwasanya abah beliau, Sayyid Abbas Al-Maliki memberi kabar kepada beliau, sesungguhnya abah beliau (Sayyid Abbas Al-Maliki) berada di Baitul Maqdis untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi pada malam ‘ied Milad An-Nabawi, di mana saat itu dibacakan Maulid Al-Barzanji.
Saat itulah beliau melihat seorang pria tua beruban yang berdiri dengan khidmat penuh adab mulai dari awal sampai acara selesai. Kemudian beliau bertanya kepadanya akan sikapnya itu, yaitu berdiri sementara usianya sudah tua.
Lelaki tua itu bercerita bahwa dulu ia tidak mau berdiri pada acara peringatan Maulid Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah bid'ah sayyi'ah (bid'ah yang jelek).
.
Suatu malam ia bermimpi dalam tidurnya. Dia bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw, maka saat cahaya wajah beliau yang bagaikan bulan purnama muncul, sekelompok orang itu bangkit dengan berdiri menyambut kehadiran Rasulullah Saw.
.
Suatu malam ia bermimpi dalam tidurnya. Dia bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw, maka saat cahaya wajah beliau yang bagaikan bulan purnama muncul, sekelompok orang itu bangkit dengan berdiri menyambut kehadiran Rasulullah Saw.
Namun hanya ia saja seorang diri yang tidak mampu bangkit untuk berdiri. Lalu Rasullullah Saw. bersabda kepadanya: "Kamu tidak akan bisa berdiri" Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk dan tidak mampu berdiri. Hal ini ia alami selama 1 (satu) tahun.
Kemudian ia pun bernadzar jika Allah menyembuhkan sakitnya ini, ia akan berdiri mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan, kemudian Allah menyembuhkannya.
Ia pun selalu berdiri (mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan) untuk memenuhi nadzarnya karena ta’zhim (mengagungkan) beliau Rasulullah Saw.
Sumber: Kitab Al-Hadyut taamm fii Mawaaridil Maulidinnabawiyyi Wa Maa I’tiida Fiihi Minal Qiyaam karya Sayid Muhammad Ali bin Husein Al-Maliki Al-Makki (1287 H – 1367 H).
Dikutip dari Fb Putra Wijya: https://web.facebook.com/putra.neo.16
Senin, 11 November 2019
Study Tour Mahasiswa KPI IDIA Prenduan ke UBTV - Universitas Brawijaya, Malang
Dalam rangka menindaklanjuti rencana pembuatan Al-Amien TV dan
pengembangan Radio Swara Dakwah Al-Amien (RASDA), kami mahasiswa KPI IDIA
Prenduan bersama AVS Yayasan Al-Amien Prenduan (YAP) melakukan Study Tour ke
UBTV dan UB Radio yang merupakan media penyiaran yang berada di bawah naungan
Universitas Brawijaya Malang. Rombongan Study tour ini didampingi langsung oleh
Dekan Fakultas Dakwah Dr. H. Fattah Syamsuddin, Lc dan beberapa civitas
acedemica dari Fakultas Dakwah Jurusan KPI bersama salah satu pengurus dari
Yayasan Al-Amien Prenduan. Dengan lima kendaraan yang menjadi transportasi
kami, Alhamdulillah rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang tidak menemui
kendala selama perjalanan pulang-pergi. Berikut beberapa moment yang berhasil kami abadikan:
Praktek Khitobah Bersama KH. Jakfar Shodik, MM. - On Air Rasda FM (107.7)
Keseruan saat pelaksanaan mata kuliah Tekhnik khitobah bersama KH. Jakfar Shodik, mahasiswa KPI semester V. yang beda dari kuliah kali ini adalah prakteknya disisiarkan secara langsung memalui Radio Suara Dakwah Al-Amien Prenduan (RASDA FM) 107.7.
Rabu, 23 Oktober 2019
Selamat Hari Santri Nasional 2019
Kami dari segenap Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, mengucapkan selamat hari hari santri nasional 2019
Bersama santri, damailah negeri!
Santri Adalah Aset Bangsa
Selasa 22 Oktober 2019 pemerintah republik Indonesia telah mencatat mufakat menentukan
pada tanggal tersebut sebagai tanggal yang bersejarah yang patut dikenang oleh para
santri yang berada diseluruh antero nusantara maupun dunia. Juga suatu momentum
yang sangat berkesan bagi orang-orang yang berkontribusi didunia santri
sendiri. Bagi
santri dan orang-orang yang faham akan hal-hal mengenai santri, tentunya
mereka semua berharap dengan adanya hari bersejarah ini, kedepannya santri tidak
lagi dipandang sebagai objek yang biasa-biasa saja ataupun kata lain dianggap
sebagai perusuh.
Mungkin
sudah lama kita ketahui bersama bahwa realitas dan pada tersambungnya tali
kehidupan urat nadi dari pada bangsa ini
tak lain adalah berkat perjuangan santri itu sendiri. Begitu banyak sejarah
diukir secara apik oleh kita para santri tapi lagi-lagi kerendahan hati,
sangatlah tak butuh simpati dan balasan dari perjabat negeri. Kami sebagai
santri hanya membutuhkan kesadaran itu muncul dari jiwa-jiwa yang angkuh, agar
tercapainya bangsa yang arif, damai, sesuai harapan orang-orang yang sudah berjuang
di fase pertumpahan darah yang sampai sekarang jika dikenang seolah-olah miris
rasanya bila kita khianat akan jihat pejuang kita.
Mungkin
pada akhirnya kita semua berharap agar negeri ini berada dibawah naungan
Islami, setidaknya sesuai dengan syariat dan ketentuan yang ada didalam hukum
islam. Bila persatuan dan perdamaian dilandaskan keislaman, InsyaAllah berkah. Santri
itu adalah aset bangsa, jika santri memang betul ditempatkan pada posisinya
makan akan menjadi pemuda-pemudi kebanggaan Indonesia. (bz.)
Salam dakwah..
Salam sejahtera..
Salam santri nusantara..
Oleh: Fathurrahman
Mahasiswa KPI Semester V
Asal Palembang
Selasa, 22 Oktober 2019
Ujian Bukan Untuk Mendapatkan Nilai Semata, Tapi Sebagai Evaluasi Diri
Pembukaan ujian akhir semester
(UAS) yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2019, berlangsung secara
khidmat. Segenap jajaran rektor dan para
dosen staf-staf kampus hinnga seluruh mahasiswa dan mahasiswi IDIA Al-Amien
prenduan turut ikut serta dalam pembukaan ujian tersebut, yang bertempat di
lantai 3 kampus putih IDIA Al-Amien Prenduan.
Dalam hal ini, rektor IDIA Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ghozi
Mubarok, MA, membuka secara langsung Ujian Akhir Semester tahun akademik 2019/2020.
Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh beliau terkait sikap kita dalam
menghadapi ujian, “Tentu kita ketahui bersama, bahwa ujian bukanlah semata-mata
mendapatkan nilai yang baik, tetapi sebagai evaluasi diri kita untuk melihat
sejauh mana kita mecapai hasil yang optimal selama perkuliahan” pesan beliau
diawal pembicaraan.
Selain itu KH. Dr. Ghozi
Mubarok MA juga menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan IDIA, salah
satunya tentang pengembangan literasi yang digagas beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini, kita memang fokus pada kegiatan literasi, berkali-kali saya sudah
sampaikan itu, dan Alhamdulillah tahun ini ada 7-8 orang dosen kita
proposal-proposalnya diterima dan lolos seleksi nasional sebagai peneliti dari
kementrian agama”, tutur beliau disambut tepuk tangan dari mahasiwa. “Bahkan
beberapa bulan yang lalu, dosen-dosen kita, ada sekitar 4-5 orang mengisi
seminar di Brunai dan Malaysia, dan ini merupakan bagian-bagian yang kita
capai, dan coba untuk tingkatkan dikesempatan yang akan datang”. Tepuk tangan
dari mahasiswa pun tak terbendung mendengar tersebut.
Dan akhirnya dengan
pembacaan Ummul Furqon, Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil tahun akademik
2019/2020 dibuka secara resmi oleh rektor IDIA Al-Amien Prenduan. Diakhir acara
seperti biasa ditutup dengan do’a. Setelah itu mahasiswa pun meninggalkan
tempat menuju ruang ujian masing-masing. (tris/bz.)
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=zg8wR2sM_eU
Kamis, 17 Oktober 2019
Mau Ikut Ujian Akhir Semester di IDIA Prenduan? Ini Syaratnya!
Pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) di
Institut Dirosat Islamiyah Prenduan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 19
Oktober 2019. tentunya sebelum mengikuti ujian akhir semester tersebut ada
beberapa kewajiban yang harus dipenuhi mahasiswa. apa saja itu?
Kami dari tim channel KPI IDIA mencoba untuk
mewawancari bagian akademik, dalam hal ini bertujuan untuk memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya kepada mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester.
Harapan kami, mahasiswa mempunyai kesiapan tidak hanya untuk menjawab soal tapi
juga tenang dalam ruangan ujian, artinya tidak ada masalah yang dihadapi ketika
mengikuti ujian, karena kewajiban-kewajiban sudah terpenuhi semua.
Dari wawancara yang berhasil kami himpun, ada dua kewajiban utama
yang harus dipenuhi mahasiswa. Pertama, adalah melunasi semua pembayaran mulai
dari uang semester, spp dll. Kedua, adalah memenuhi syarat kehadiran, jadi
mahasiswa yang tidak memenuhi batas minimal kehadiran tidak bisa mengikuti UAS.
“Mahasiswa harus melunasi semua pembayaran, mulai dari SPP dan
uang makan (khusus program intensfi)”, tutur Ust. Zainullah salah satu bagian
akademik Idia Prenduan. Beliau juga menambahkan, “Syarat untuk bisa mengikuti
UAS, daftar kehadiran harus mencapai 75%”. Begitu penjelasn beliau, tentang
syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum mengikuti UAS.
Diakhir pembicaraan, kami juga diberi beberapa nasehat oleh Ust.
Zainullah sebagai syarat untuk pribadi kita masing-masing sebelum menghadapi
ujian, seperti berdo’a kepada Allah dan tak luput pula do’a kedua orang tua. (bz.)
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=4FisDEeNpWo&t=429s
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=4FisDEeNpWo&t=429s