Pages

Kamis, 17 Desember 2020

Pengertian Esai, Ciri, Jenis, Struktur, Bahasan dan Langkah Pembuatannya - Komunika

Pengertian Esai, Ciri, Jenis, Struktur, Bahasan dan Langkah Pembuatannya
Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/dewasa-buku-harian-jurnal-1850177/

Pengertian Esai

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.

Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.


Ciri-Ciri Esai

Secara umum sebuah karya dapat digolongkan ke dalam esai yaitu apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.    Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2.    Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

3.    Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

4.    Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.

5.    Memenuhi kebutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.

6.    Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.


Jenis-Jenis Esai

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis esai, terdiri atas:

·      Esai Deskriptif

Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.

·      Esai Tajuk

Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.

·      Esai Cukilan Watak

Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.

·      Esai Pribadi

Hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.

·      Esai Reflektif

Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.

·      Esai Kritik

Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.


Struktur Esai

Untuk menulis esai yang baik, terdapat susunan atau struktur dari eai yang harus diperhatikan penulis. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Pendahuluan

Di dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topic atau tema yang akan dibahas dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar belakang dan pendapat pribadi penulis mengenai tema yang akan dibahas secara lebih jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan menjadi pengantar pembaca untuk memahami topic yang akan dibahas sehingga pembaca lebih mudah menelaah isi esai.

2.    Isi/Pembahasan

Isi atau pembahasan adalah bagian dari esai yang menjelaskan tema/topic tulisan secara lebih detil. Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara kronologis atau urut sesuai dengan ide yang disusun dalam kerangka sehingga esai menjadi koheren.

3.    Kesimpulan/Penutup

Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam esai. dal Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkan apa yang sudah disampaikan di pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh melebar ke topik lain.


Bahasa Esai

Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karya ilmiah, yaitu:

·      Baku

Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD).

·      Logis

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

·      Ringkas

Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas

·      Runtun

Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.

·      Denotatif

Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.

Langkah Pembuatan Esai

Berikut ini terdapat beberapa langkah pembuatan esai, terdiri atas:

·      Menentukan tema atau topi. Menentukan tema atau topik yang ingin dibicarakan dalam sebuah esai dan dituangkan menjadi sebuah gagasan pokok berupa satu kalimat lengkap, dimana gagasan pokok merupakan pandangan atau pendirian mengenai topik yang dipilih.

·      Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan dibahas. Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir. Kemudian  tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud

·      Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas.

·      Menulis tubuh esai. Dimulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.

·      Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan.

·  Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Subscribe!

Mars IDIA Prenduan