PRENDUAN, Komunika-IDIA Prenduan adakan Kuliah Umum Kemasyarakatan (Kulmas), Jum’at (03/04). Acara ini sebagai pembekalan bagi mahasiswa intensif yang akan
menjalani libur akhir semester. Acara
yang diadakan oleh Dewan Konsultan
Mahasiswa
(DKM) ini, diadakan di Musholla Intensif
yang diikuti oleh seluruh mahasiswa intensif mulai dari semester dua sampai
semester akhir.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Kulmas
tahun ini dikemas dengan sangat singat hanya dikaksanakan dalam tiga sesi saja.
Dengan menghadirkan pimpinan pondok pesantren Al-Amien Prednuan yakni KH. Ahmad
Fauzi Tidjani, MA sebagai pemateri pertama, kemudian dilanjutkan sesi kedua yakni
wakil pimpinan sekaligus Rektor IDIA Prenduan yakni KH. Ghozi Mubarok, MA. dan selanjutnya Mudir Ma'had lil Banin KH.
Mujammi' Abdul Musyfi, Lc. sebagai pemateri ketiga.
Bukan tanpa alasan, beberapa program pondok
maupun kampus dipangkas sedemikian rupa, menyusul semakin menyebarnya wabah
Covid-19 dibeberapa daerah di Indonesia. Menurut Ramadhan, hal ini dilakukan
untuk meminimalisir kemungkinan terhambatnya perpulangan santri intensif. "Kita
buat Kulmas tahun ini sesingkat mungkin, dikarnakan adanya penyebaran Covid-19
yang kemudian dikhawatirkan akan menghambat kelancaran perpulangan mahasiswa
kerumah mereka masing-masing," tutur wakil dewan konsultan mahasiswa ini.
Dikesempatan yang sama, KH. Ghozi Mubarok, MA dalam
berpesan kepada mahasiswa yang akan pulang kerumah masing-masing untuk tidak
meremehkan Covid-19 ini. Harapan beliau mahasiswa selalu waspada serta
mempersiapkan alat-alat yang mampu melindungi dari penyebaran virus ini, dan
dianjurkan untuk tidak panik dalam menghadapi musibah virus ini. "Jangan
panik dan jangan pula meremehkan, tetap selalu waspada," pesan singkat
beliau kepada mahasiswa.
Tidak semua mahasiswa bisa merasakakan liburan
dengan keluarga, sebagian masih memilih tetap bertahan di asrama instensif. Namun
bagi mahasiswa yang memilih bermukim wajib mengikuti mengikuti segala peraturan
pondok yang berlaku, dan tidak keluar asrama selama masa penyebaran Covid-19. (rk/zn)
0 komentar:
Posting Komentar