Paradigma
yang berkembang di kalangan masyarakat kita sekarang adalah dunia penelitian
selalu dikaitkan dengan kalangan akademisi atau pendidikan saja. Kalau kita
kaji lebih dalam lagi maka hal ini wajar dikarnakan selama ini yang memang aktif serta terjun
langsung kedalam dunia penelitian ini adalah mereka yang berperan aktif dalam
dunia pendidikan. Baik mereka yang berpropesi guru ataupun sebagai objek
pendidikan yaitu mahasiswa. Selain menganggap dunia penelitian selalu di
kaitkan dengan kaum terpelajar saja, rupanya masyarakat kita juga memandang
dunia penelitian merupakan dunia yang harus memiliki biaya yang cukup besar
serta memakan waktu yang relatif panjang. Sudut pandang ini timbul dikalangan
masyarakat kita dikarnakan mereka melihat dari panjang nya rentetan kegiatan
penelitian tersebut serta membutuhkan daya keseriusan yang sangat tinggi. Oleh
karna itu, dua problematika ini yang menjadi sudut pandang besar mengenai
penelitian yang berkembang di masyarakat kita umumnya.
Sebenarnya
jikalau kita ingin sedikit saja membuka mata mengenai hakikat pendidikan dan
penelitian, dua hal besar ini tidak dapat kita pisahkan satu sama lain. Dikarnakan
sebagaimana kita ketahui didalam tri darma perguan tinggi hal pertama yaitu
pendidikan dan kemudian hal kedua penelitian dua hal ini selalu berkaitan dan
saling melengkapi di dunia akademisi. Akan tetapi, penelitian bisa kita buat
lebih murah asalkan dengan catatan paradigma penelitian itu hal pertama yang
menjadi target pencapaian nya yaitu agar dapat mengajarkan kepada semua orang
mengenai cara berpikir ilmiah dalam artian dengan adanya penelitian itu sendiri
kita diajarakan bagaimana menarik satu kesimpulan dari hasil data yang logis,
sesuai dengan tahap kejadian yang sistematis dan juga sesuai dengan metodelogis
aturan-aturan yang ada. Namun kembalilagi ke masayrakat kita yang sekarang
bahwa satu paradigm besar yang berkembang di masyarakat kita umumnya yaitu
mereka memandang selama ini penelitian merupakan satu hal yang mahal dan
kemudian hanya biasa dilakukan oleh komunitas terpelajar saja, kalau kita
berkaca kepada paradigma ini maka secara tidak langsung telah menciptakan jarak
antara penelitian dengan ruang kehidupan masyarakat kita.
Sebenarnya
satuhal yang sangat-sangat saya takutkan ketika paradigma ini berkembang di
masyarakat kita. Selain sulitnya tradisi penelitian ditemukan dikalangan
masyarakat, maka akan terciptanya alasan lain mengapa paradigma ini berkembang.
Fakta yang sangat mengejutkan bahwa menurut UNESCO system pendidikan Indonesia
berada di peringkat 108 dunia dengan skor 0,063. Secara garis besar system
pendidikan tanah air masih dibawah palestina, Malaysia, Thailand, Brunei
Darussalam, Singapura. Jikalau kita kaitkan dengan paradigma masyarakat
mengenai penelitian, maka factor terbesarnya ada pada rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat.
Tingkat
pendidikan masyarakat kita yang yang secara garis besar menegah kebawah,
menimbulkan sistematika pemikiran yang beranggapan bahwa hasil merupakan tujuan
utama sedangkan proses sebelum mendapatkan hasil dinomordua kan. Padahal
didalam dunia penelitian, hasil bukanlah satuhal segalanya dikarnakan mengapa
sebagus apapun hasil yang kita peroleh akan tetapi tidak sesuai dengan proses,
dalam artian proses yang kita lakukan salah sistematika dari proses tersebut
tidak logis dan metodologis maka hasil tidak ada artinya.
Selain
dari tingkat pendidikan, ada factor lain yang menjadi pendorong budaya
penelitian di masyarakat. Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa
dikawasan Asia Afrika, hasil penelitian yang diperoleh para peneliti hanya 20%
saja yang di pakai oleh para aparatur pemerintah. Coba kita bayangkan ketika
para aparatur pemerintah telah memandang sebelah mata mengenai penelitian, maka
secara tidak langsung akan berdampak kepada kelancaran penelitian itu sendiri
salah satu contoh kecil saja yaitu di bidang kelancaran dana penelitian,
jikalau pemerintah sudah acuh tak acuh terhadap penelitian maka para peneliti
akan sulit untuk mendapatkan dana penelitian. Jadi selain factor pendidikan
kebijakan pemerintah juga berdamfak terhadap tingkat budaya penelitian di
kalangan masyarakat kita.
Dan
sekarang pertanyaan besar dibenak kita semua bagaimana agar timbulnya budaya
penelitian di masyarakat kita? Perlu kita ketahui terlebih dahulu maksud dari
budaya penelitian disini adalah budaya masyarakat yang memiliki budaya berpikir
ilmiah. Agar dapat menciptakan ini semua maka kita bisa memanfaatkan
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat kita bisa menempatkan figure yang
memang berkompeten dalam bidang penelitian di setiap kelompok sosial masyarakat
agar bisa dijadikan bahan refrensi bagi masyarakat. Juga kita bisa mengadakan
acara dengan mengundang para pakar penelitian agar dapat kita ambil ilmunya
serta pengalamannya didunia penelitian. Tujuan mengapa targetnya lebih kepada
kelompok sosial masyarakat dibandingkan individual masyarakat dikarnakan
diharapkan dengan kelompok sosial gerakan penelitian ini mampu dengan cepat
dipahami oleh masyarakat dan juga agar dapat lebih memenejem waktu agar tidak
terlalu banyak memakan waktu.
Dan pada akhirnya
pada para peneliti mudalah kita menaruh harapan besar agar sebuah penelitian
tidak lagi menjadi hal tabu bagi masyarakat kita akan tetapi masyarakat kita
dapat hidup berdampingan dengan sebuah penelitian. Maka sudah saat nya bagi para peneliti
muda kita agar dapat memulai secepat mungkin dan juga bisa sesederhana mungkin
dalam sebuah penelitian, karna hal tersebut bisa dibilang pondasi awal agar
dapat membangkitkan budaya masyarakat yang berperan aktif dalam dunia
penelitian.
0 komentar:
Posting Komentar