PRENDUAN, Komunika-Pembukaan Ujian Mid Semester kuliah
kepondokan Ma’had Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan dilaksanakan
pada Sabtu, (22/08). Acara ini dibuka secara langsung oleh rektor IDIA Prenduan
KH. Dr. Ghozi Mubarok. MA.
Bertempat dilanatai 3 gedung rektorat IDIA Prenduan,
tampak hadir pula Mudir Ma’had lil Banin KH. Mujammi’ Abdul Musyfi, Lc. dan Mudir Ma’had lil Banat KH. Fikri Husein.
MA. beserta jajaran civitas akademika dan seluruh mahasiswa/i program intensif
Ma’had IDIA Prenduan.
Dalam sambutan dan
sekaligus pembukaannya, rektor menyampaikan beberapa pesan khusus kepada
seluruh jajaran yang hadir pada saat itu, dan secara umum kepada mahasiswa/i Ma’had IDIA
Prenduan. Berikut kami merangkum beberapa pesan penting beliau.
Pertama, beliau berharap ujian yang akan dilaksanakan tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi dari proses pembelajaran yang sudah dilalui
oleh setiap mahasiswa/i. Akan tetapi hal ini juga perlu menjadi pertimbangan
bagi seluruh dosen pengampuh mata kuliah kepondokan sebagai evaluasi dan tolak
ukur pada materi yang sudah diberikan. Sebatas mana efektifitas dan kualitas
dari cara mengajar dan penerimaan mahasiswa/i terhadap penyampaian dosen, apakah
sistem belajar mengajar tersebut sudah efisien?.
Kedua, diharapkan kepada seluruh mahasiswa/I untuk menjadikan
ujian sebagai alat evaluasi itu sendiri, bukan malah menjadikannya sebagai
tujuan dari proses belajar yang selama ini sudah dilaksanan. Al-imtihanu li ta’allumi laysa at-ta’allum lil imtihani. Masa ujian itu sebaiknya dijadikan sebagai kaca perbandingan dari
proses belajar sebelumnya, bukan serta merta
menjadi fokus utama dari
proses belajar itu sendiri.
Ketiga, kepada
setiap dosen diharapkan untuk merekap data hasil dari proses belajar mahasiswa/i, itu semua tidak lain guna dijadikan aspek
evaluasi tadi. Maka dari itu akan
terlihat titik mana saja yang sekiranya masih menjadi kekurangan kita. Dan secara bertahap akan kita perbaiki semaksimal mungkin.
Keempat, beliau mengapreasiasi
sekali kepada mahasiswa/i yang
membudayakan belajar malam di asrama masing-masing, kenapa
demikian? Sudah sejak lama kita tidak
memiliki sistem yang membentuk ujian itu menjadi penentu kelulusan bagi setiap
mahsiswa/i, bahkan bagi individu yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata. Akan
tetapi hal terpenting yang perlu diingat bahwa ujian ini adalah stimulus dari proses belajar
mengajar dan dijadikan bahan evaluasi.
Terakhir,
mungkin saat ini banyak sekali mahasiswa/i
yang anti dengan mata kuliah kepondokan, bahkan ada yang anti terhadap setiap
mata kuliah kepondokan. Kalau diluar sana anak-anak biasanya senang dengan satu
mata pelajaran dan terhadap mata pelajaran yang lain dia begitu anti. Tetapi
anehnya disini malah hampir anti kepada semua mata pelajaran, ada
yang memang kurang senang dengan pelajaran yang berbasis bahasa arab dan ada
juga yang kurang memahami dasar-dasarnya. Kembali kepada hal yang paling
urgensi, kita semua berharap agar minat-minat
yang sekarang belum ada pada diri kita, semoga setelah ujian, setelah selesai
dari acara ini bahkan setelah lulus dari IDIA, minat itu akan tumbuh dengan
sendirinya.
Itulah beberapa pesan singkat
rektor IDIA Prenduan yang berhasil kami rangkum. Akhirnya dengan
pembacaan Ummul Furqon, Ujian Mid Semester kuliah kepondokan
Ma’had IDIA Prenduan tahun akademik 2020/2021 dibuka secara resmi oleh rektor
IDIA Al-Amien Prenduan. Diakhir acara seperti biasa ditutup dengan do’a. Setelah
itu mahasiswa pun meninggalkan tempat menuju ruang ujian masing-masing. (ftr)