Pages

Sabtu, 01 Februari 2020

UKM Baru, Semangat Baru


PRENDUAN, Komunika-Semangat berorganisasi memang sudah mendarah daging bagi mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Hal ini di buktikan dengan berdirinya sebuah UKM baru yang bergerak di bidang persilatan.
Menurut salah satu pengurus Abd. Aziz, dengan berdirinya UKM IPSI ini merupakan wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan minat dalam dunia persilatan. “Dengan adanya UKM IPSI ini diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan bakat mahasiswa dalam dunia persilatan dan juga diharapkan mampu memberikan prestasi baru (dari dunia persilatan) bagi IDIA Prenduan.” Tutur mahasiswa asal kalimantan itu.
Adanya UKM baru ini juga dibenarakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan KH. Ridho Sudianto, “ Memang kami selaku civitas akademika sudah menerima proposal pengajuan UKM baru-baru ini, kami sangat mengapresiasi dan mendukung ide-ide yang dituangkan oleh para mahasiswa. Harapan besar kami kepada UKM IPSI ini, dapat menyumbangkan prestasi-prestasi kepada IDIA Prenduan, tentunya dibidang  persilatan” pungkas beliau.
Diawal pendirian UKM IPSI ini sudah menarik perhatian banyak mahasiswa, dibuktikan dengan tingginya minat mahasiswa yang mendaftar. “Alhamdulillah memang benar cukup banyak mahasiswa yang berminat menggeluti dunia persilatan ini, akan tetapi kami sebenarnya masih banyak kendala yang kami alami, salah satu kendala yang paling mendasar yaitu minimnya pelatih yang profesional dibidang ini. ” Ucap Azmi, juga salah satu pengurus UKM IPSI. Harapanya, segala kebutuhan dalam UKM ini bisa terpenuhi, termasuk adanya pelatih prefesional dan alat-alat perlengkapan sebagai faktor pendukung UKM IPSI. (sdk/rk)

Beberapa galeri foto UKM IPSI:

Suasana saat latihan persilatan dilingkungan Kampus IDIA Prenduan


Saat mengikuti turnamen di Surabaya, Jawa Timur

Rapat terpadu mulai dari pengurus dan anggota UKM IPSI


Share:

News: IDIA Prenduan Adakan Ujian Tengah Semester


        PRENDUAN, Komunika-Ratusan mahasantri IDIA Prenduan mengikuti ujian tengah semester, Sabtu (18/01). Kegiatan ini merupakan agenda setengah semester yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi aktif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan untuk mengevaluasi kegiatan akademik mahasiswa.
Ujian tengah semester merupakan kegiatan wajib yang diadakan oleh bagian akademik IDIA al-amien prenduan menjelang sebagai media evaluasi bagi semua pihak, baik dari pihak civitas akademika dan juga para mahasiswa. Menurut Zayyadi, ujian tengah semester ini merupakan kegiatan yang diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para dosen mata kuliah. Maksud evaluasi, para dosen mengerti tentang sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh dosen selama setengah semester ini.
“Selain sebagai evaluasi bagi dosen, ujian ini juga diharapkan supaya para mahasiswa mengerti sebatas mana kemampuan mereka dalam menjawab soal-soal kemudian materi-materi apa saja yang menjadi kendala bagi mereka dalam belajar,” tutur pria yang menjadi ketua pelakasana ujian ini.
Selain menjadi bahan evaluasi bagi para dosen, ujian ini juga mengembalikan aura IDIA Prenduan yang sesungguhnya. “Masa-masa ujian ini, memang benar-benar mengembalikan IDIA yang sesungguhnya. Saya melihat para mahasiswa di mana-mana memegang buku, belajar, kemudian pengawasan para ustad secara intens. Situasi seperti ini yang memang diharapkan oleh para masyaikh Al-Amien,” pungkas Deri Putra, mahasiswa semester VI prodi PBA.
Adapun kegiatan ujian tengah semester ini dilaksanakan selama satu minggu penuh, Dimulai pada 18 januari dan berakhir pada tanggal 23 januari. Dengan materi uji meliputi materi kuliah kepondokkan khusus mahasiswa intensif, dan materi kuliah wajib. (rk/zn)
Share:

Kamis, 23 Januari 2020

Kunjungan Kedua, Memahami Peran Layouter di Media Cetak

Mahasiswa KPI IDIA Prenduan ke Kabar Madura
Anstusias mahasiswa KPI IDIA Prenduan mengikuti sesi pemberian materi oleh redaktur Kabar Madura  

Pamekasan-Untuk kedua kalinya mahasiswa KPI IDIA Prenduan melaksanakan kegiatan kuliah lapangan ke kantor Kabar Madura,  Rabu (22/01). Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari agenda kuliah lapangan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, dikantor Kabar Madura yang terletak di Jalan Panglegur Nomor 10 KM 1 Pamekasan. Sejatinya kegiatan ini akan dilaksanakan sampai enam kali kunjungan, dalam setiap pertemuan, mahasiswa harus bisa mempelajari dan memahami tentang keredaksian media cetak maupun media online.
Berangkat dengan menggunakan  enam sepeda motor, mahasiswa KPI IDIA Prenduan harus menempuh jarak kurang lebih 26 Km, dari kampus IDIA Prenduan ke kantor yang berdampingan dengan home base Madura United tersebut. Setibanya, mahasiswa langsung disambut oleh redaktur pelaksana, Bapak Wawan Awaluddin Husna, “Selamat datang kembali di kantor kami.” Sambutnya dengan singkat.
Pada pertemuan kedua ini, mahasiswa mendapatkan materi tentang posisi dan tugas bagian redaksi, khususnya bagian desain dan layout. Dalam hal ini disampaikan langsung oleh Bapak Akbar sebagai ketua layouter dari Kabar Madura. Dikatakan bahwa seorang layouter dalam sebuah media itu tidak hanya sekedar layout saja, tapi harus bisa membuat tampilan semenarik mungkin, “Biasanya hasil dari layout yang dikerjakan, kita harus meminta penilaian terlebih dahulu pada grup redaktur, entah disitu ada salah pengetikan atau tampilan kurang menarik, maka kita harus desain ulang.” Tuturnya. Selain itu, disampaikan juga tentang resiko seorang layouter ketika terjadi kekurangan berita dalam sebuah halaman koran, maka layouter harus bisa mengakali space kosong tersebut.
Acara yang dimulai pada jam 18.30 Wib itu, mahasiswa tampak sangat antusias dalam menerima materi yang disampaikan. Karen selain sambutan yang sangat hangat, para redaktur Kabar Madura juga terlihat berbaur dengan mahasiswa, sehingga suasana menjadi cair dan tidak tegang sama halnya dalam ruang kuliah. Beberapa pertanyaan juga diajukan oleh mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan desain layout dalam media cetak.(zn)

Share:

Sabtu, 18 Januari 2020

Opini: Ambil Alih Surat Izin Kehidupan

Ambil Alih Surat Izin Kehidupan
Sumber gambar: https://www.incimages.com/uploaded_files/image/970x450/getty_505023182_114910.jpg


Percaya atau tidak, manusia adalah budak dari pikirannya. Ini soal mandataris kehidupan yang sedang dipengang erat oleh tiap-tiap jiwa. Sejak dilahirkannya ke dunia, Tuhan sudah memberikan kartu bertanda bahwa inilah hidup yang harus dipegang. Sedari kecil, hidup berjalan begitu sederhana, bagaimana manusia-manusia kecil yang tercipta dengan ketidak berdayaan memulai kehidupan.
Surat awal dipegang oleh orang tua, segala aspek kehidupan, berawal dari sebelum lahir hingga masa pertumbuhan dan berkembang anak, dimana surat mandat itu harus diserahkan pada waktu yang seharusnya. Surat yang harusnya dikembalikan kepada pemilik aslinya, manusia yang terlahir harus menanggung hidupnya secara mandiri, menata batu jalannya sendiri secara utuh, berubah mejadi lamban, mengalami stagnasi dan tidak mampu melakukan apa-apa ditangan pendidik yang melatihnya sejak dini sebagai passenger.
Perubahan dunia yang selalu bergerak secara dinamis di segala sektor tidak bisa dikendalikan oleh jiwa-jiwa passenger, sebab personal yang memilih menjadi seorang penumpang tak mampu mengendalikan dunia dengan tangannya. Bagaimana tokoh seperti Interpreneur Jack Ma, Steve Jobs, Presiden Soekarno, atlet Moh. Ali dan tokoh lainnya bergerak sejak dini dengan memilih hidupnya sebagai seorang driver.
Mengambil alih kembali surat hak menerima mandat dari Tuhan adalah pilihan hidup untuk bertarung dimasa depan, karena meminta mengalihkan kehidupan yang lebih layak bukan perkara mudah untuk dilalui. Bila seorang passenger memilih untuk duduk manis dibelakang supir, ia bisa santai tanpa memperhatikan jalan, ngobrol, mengantuk bahkan bisa tidur-tiduran, tidak perlu membersihkan serta merawat mobil, seorang driver memilih jalan hidup untuk berpikir dan memilih hidup untuk dirinya dan manfaat bagi orang lain.
Passenger hanya menerima segala aturan dari orang tua, mulai dari perawatan intensif, dibesarkan sejak kecil hingga dewasa, instansi pendidikannya, tempat kuliahnya, dibelikan tiket yang harusnya bisa ia urus sendiri, fakultas yang harus ia tekuni, hingga ditentukan kriteria pasangan untuknya, tempat tinggal, ekonomi dan ditentukan pola asuh anak-anaknya, pada akhirnya pribadi passenger seperti ini hanya akan berputar pada aturan kehidupan yang dilalui dengan sederhana dan  begitu saja, semua teratur dari bangun tidur hingga tidur kembali, bekerja, kembali ke rumah dan menjalani hidup yang pasti-pasti.
Tak ubahnya dengan perusahaan, instansi pendidikan dan lembaga lain yang memiliki bos yang menentukan bawahan sesuai dengan kehendak dan aturan yang dibuatnya, semua mindset harus sejalan dengannya, meninggikan argumen diatas argumen yang lain, menutup pikiran orang lain dengan management yang dikendalikannya sendiri, personal yang seperti ini cenderung tidak mampu mengendalikan diri dikala harus menerima kritikan dari orang lain, emosional, menganggap dunia sedang mendiskriminasi, teoritis dan minim toleransi.
Tidak jarang bila manusia-manusia yang terlahir dengan memiliki watak pendidik seperti ini mengalami pergerakan yang cukup lamban, inovasi, kreatifitas membeku dan sulit besosialisasi. sebab sejak kecil dilatih untuk menutup pikiran tidak dibuka secara bebas. Sikap berlindung dibalik ketiak orang tua, serba ketergantungan terhadap orang lain tidak mampu mengubah pola hidup lebih maju.
Salah satu nasihat Jack Ma dalam menentukan jalan hidup, dimana pemuda sebelum berumur 20 tahun, ia harus tekun dan rajin belajar, menguasai teori yang kemudian akan diaplikasikan kesesuaiannya dengan praktisi, saat umur 20-30 tahun, ikutilah bos yang baik yang mau mengajarkan dengan benar dan tepat, saat umur 30-40 tahun, lakukan apa yang paling disukai dan benar-benar tenuki pekerjaan yang sangat disukai tersebut, saat umur 40-50 tahun maka pekerjakanlah pemuda, buka kesempatan bagi pemuda untuk mengaplikasikan apa yang telah diusahakan sejak lama, ajarkan dan ciptakan generasi, di umur 60 tahun keatas, nikmatilah masa tua dengan keluarga dan hasil yang telah didapat.
Banyak pula anak didik yang berusaha mengambil alih hak hidupnya sendiri demi menjadi seorang driver, tidak menghendaki kondisi sebagai seorang passenger. Usaha driver ini bisa cukup lebih berat menata jalannya atau tidak terlalu berat dalam meminta surat hak hidupnya. Seorang passenger yang berusaha mengambil alih control steering atau kontrol setir hidup memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapi pendidiknya.
Sesuai dengan usaha, mindset terhadap diri dan pendidiknya, kepercayaan serta bukti yang mampu dicapainya, driver handal mampu mengambil surat hak tersebut dengan cara yang baik, meminta izin hidup yang lebih baik dan diberikan dengan baik pula, sehingga seorang driver mampu melalui rute hidup dengan hebat serta mampu mencapai tujuan dengan selamat. Sebab driver memiliki resiko dan tanggung jawab yang lebih besar dari pada seorang passenger, seorang supir harus tetap fokus pada jalan yang dituju, tidak boleh mengantuk, memperhatikan kondisi penumpang, sabar menerima komplen dari pengendara lain dan pandai merawat mesin.
Hanya seorang driver yang mampu menopang hidup lebih kokoh, menghasilkan bibit lebih unggul, menebarkan manfaat lebih besar dengan jasa dan materi, bila hidup tetap dilalui sebagai seorang penumpang yang serba ketergantungan dan takut akan resiko, selamanya ia tidak akan menghasilkan apa-apa selain pikiran yang begitu sederhana. “If you don't do it, nothing is possible, but if you try to do it, at least you have the hope”, jika kamu tidak melakukannya, maka kamu tidak akan dapat apa-apa, tapi jika kamu mencoba untuk melakukannya, setidaknya masih kau memiliki harapan. Dunia yang dinamis menelan merk, produk, perusahaan, personal dan pribadi yang tertinggal. Sebab menjadi seorang driver setidaknya bisa terhindar dari dinamika hidup yang menelan kaum konsumtif dan serba ketergantungan yang tidak senada mengikuti irama pergerakan dunia.(*/zn)

*)Mahasiswi KPI, Semester VI, Asal Sampang

Share:

Opini: Aksi Jitu Pemuda Negara


Aksi Jitu Pemuda Negara
Sumber Gambar:  https://pixabay.com/id/

Tidak selamanya kaum muda menjadi perusuh negara, ada kalanya pemuda mampu membangun serta membangkitkan kobaran semangat yang hampir dipunahkan oleh deretan orang  pintar tapi tak berakal sehat. Tanpa  pemuda sadari, bahwa negara ini sangat terancam akan segala persoalan, baik persoalan politik, sosial, ekonomi, tidak terkecuali kekayaan alam sendiri.
Hingga detik ini, kekayaan milik jiwa penduduk republik Indonesia dikikis habis oleh orang-orang asing. Rakyat di negara sendiri tak pernah merasakan manisnya kekayaan sendiri, bahkan menyicipinya saja sudah terancam. Mengambil alihpun rasanya sudah tak mungkin, bila kondisi masih pada posisi stagnasi, nasib tanah air akan mati di ditampuk bahu sendiri.  Apakah pemuda sekarang sudah lumpuh pikiran? Atau sudah kehilanga akal sehat?. Saya pikir semua itu akan terjadi, jika semuanya hanya diam seperti patung yang tak ada harganya, pemuda yang terperangkap pada posisi zona aman, tentulah pemuda masa kini akan jauh dari sikap toleransi, atau peduli dengan negeri. Sebab pemuda yang pandai membaca alam sekitar, peka terhadap keadaan, akan terlahir sebagai perjuang untuk memberantas setiap inci masalah secara komprehensif.
Pada pernyataan Najwa Shihab yang mengatakan, “Buat apa wilayah seluas sabang sampai merauke, jika pemudanya kehilangan idealisme?”. Jika pemuda hanya memikirkan kekuasaan dan kesenangan semata, maka semuanya akan rusak, terutama bangsanya yang tinggal menunggu kehancuran yang telah di rencanakan secara sempurna serta tertata rapi oleh orang asing. Sayangnya hal ini tidak disadari oleh penduduk pribumi secara mendalam, begitu pula bila pemuda terus saja memikirkan dan mengkonsep perencanaan yang akan dilakukan, maka masalah yang dihadapi, akan terpangkas sedikit demi sedikit melalui tim generasi muda.
Perkembangan sebuah bangsa dan kemajuan negara dilihat dari pemimpin dan generasinya. Jika seorang pemimpin mampu mengkondisikan keadaan, jujur serta adil dalam bertindak dan mengambil keputusan sesuai visi bersama, maka suatu negeri akan beranjak pada masa jayanya. Namun, apabila pemimpin serta generasi negeri tersebut terpontang-panting, tak berarah maka sangat kecil harapan negeri tersebut akan membangun peradaban dan kejayaan.
Pemuda bukan seorang yang hanya pintar menguasai teori tapi juga harus berani melakukan suatu tindakan atas kebenaran. Memang tidak mudah, namun itulah yang sedang menjadi PR bersama untuk diperjuangkan. Karena kebenaran takan pernah terungkap jika hanya ada dikatakan secara lisan, tapi kebenaran akan bicara melalui tindakan.
Dengan pemuda yang pantang menyerah, negara akan bangkit lagi seperti sedia kala. Dimana para pahlawan yang merelakan darah sucinya tertumpah hanya karena kesetiaan dan kecintaannya kepada bangsa dan negara. Jasa yang mereka korbankan tak akan pernah hilang dalam sejarah. Berkaca pada jasa para pahlawan, mampu mengobarkan semangat demi memperjuangkan negara yang sedang terancam. Tak butuh pemuda yang pintar secara materi saja, tak butuh pemuda yang banyak bicara, tapi negara butuh pemuda yang memiliki potensi dalam bertindak, memiliki semangat baja dan tak pernah putus asa sebelum mencoba.
“Kepada kaum pemuda kita menitip masa depan, jangan biarkan  jiwa mereka hangus oleh ego dan dendam” (Najwa Shihab), sebab negara membutuhkan pemuda yang genius semangat baja serta solidaritas yang kuat, dan kekuatan itu dapat dilihat dari cinta yang begitu mendalam. (*/zn)

*)Mahasiswi KPI, Semester VI, Asal Jember

Share:

Berkesempatan Hadir di Acara Anniversary Madura United ke-4

Anniversary Madura United


Satu kali dayung dua pulau terlampaui, mungkin pepatah ini sangat pantas untuk Mahasiswa KPI IDIA Prenduan, karena setelah para mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana jalannya media cetak maupun media online itu sendiri. Para mahasiswa juga mendapatkan kesempatan langsung untuk menghadiri salah satu acara Anniversary ke-4 Tahun berdirinya Madur United yang diselenggarakan Cafe & Resto Balai Rejo, Jl. Niaga No.40, Pamekasan. Dan tentunya yang hadir dalam acara tersebut merupakan orang-orang penting, mulai dari kalangan pejabat sampai seporter.
Selain menjadi Tamu Undangan, para mahasiswa juga dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses kegiatan para wartawan dalam mencari berita, dan bagaimana melakukan siaran langsung atau Live Streaming  dalam suatu acara.
Luar biasanya lagi, salah satu perwakilan mahasiswa IDIA Prenduan diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk menyampaikan pendapatnya tentang perjalanan 4 tahun berdirinya Madura United. Dalam hal ini salah satu mahasiswa KPI yang bernama Ahmad Huzaini menyampaikan beberapa pandangannya tentang Madura United, “Dari pengamatan saya dalam 4 tahun terakhir kurang lebih sama seperti yang disampaikan rekan-rekan seporter, bahwa Madura United dicap sebagai spesialis awal musim, sehingga dengan adanya pelatih baru saat ini bagaimana caranya bisa merubah stigma tersebut”  ucapnya, diiringi tepuk tangan tamu undangan yang hadir.
Ditemui diacara tersebut, Komisaris Kabar Madura Tabri S. Munir, mengatakan bahwa tujuan diundangnya mahasiswa IDIA Prenduan ke acara tersebut adalah sebagai bentuk pemberian materi secara langsung kepada mahasiswa, “Selain Kabar Madura memang merupakan media partner dari klub Madura United, juga kami ingin mereka bisa melihat secara langsung proses bagaimana para jurnalis dalam meliput berita dan sebagainya”.
Akhirnya, acara yang disiarakan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi di  Madura yaitu JTV Madura, diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh jajaran manajemen Madura United  dan dilanjutkan dengan acara makan bersama seluruh tamu undangan yang hadir. (srf/zn)

Share:

Mahasiswa KPI Kuliah Lapangan ke Kabar Madura

Mahasiswa KPI IDIA Prenduan bersama Redaktur Kabar Madura
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IDIA Prenduan melakukan foto bersama dengan beberapa Redaktur dari media Kabar Madura diruang pertemuan lantai II, kantor Kabar Madura, Pamekasan.

Kunjungan mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ke kantor Kabar Madura, jalan Panglegur Nomor 10 KM 1 Pamekasan selasa, (14/1/20). Dalam hal ini para mahasiswa di sambut langsung oleh direktur sekaligus pemimpin redaksi Khairul Anam, Redaktur Pelaksana Wawan A. Husna, dan Redaktur Miftahul Arifin.
Kegiatan ini dalam rangka menggali ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik online agar para mahasiswa lebih mengerti dan faham bagaimana proses manajemen yang berkaitan dengan jurnalistik online. Sekaligus kunjugan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah jurnalistik online yang diampu oleh Ust. Nurkholis Majid. Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa membuka peluang Insititut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan untuk penandatanganan kerjasama dengan lembaga-lembaga luar kampus.
Adapun media Kabar Madura yang menjadi salah satu pilihan mahasiswa dalam melaksanakan kuliah lapangan ini merupakan media yang memang sudah eksis sejak di empat kabupaten di Madura, yaitu sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Kabar Madura sendiri bergerak di dua bidang media yaitu cetak dan online. Kabar Madura sendiri didirikan oleh Bapak Achsanul Qosasi dan Cholili Ilyas, yang berdiri tepat pada tanggal 1 Juni 2012 di bawah naungan PT. Madura Mandiri Indonesia Sejahtera.
“Kami sangat mengapresiasi kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa dari IDIA Prenduan dengan adanya kegiatan ini, karena memang ini merupakan kunjugan pertama kalinya dari kampus IDIA Prenduan, dan kegiatan ini juga sebenarnya terbilang sebagai kegiatan yang baru, jika dibandingkan dengan kunjungan-kunjungan yang dilakukan dari kampus lain. dan ini pertama kalinya menerima mahasiswa yang belajar dalam durasi belajar bisa dibilang cukup panjang, karna biasanya ada para pelajar maupun mahasiswa yang berkunjung mereka belajar hanya memakan durasi sampai satu jam lebih, ada juga pelajar yang memang langsung magang.” ujar Bapak Wawan Awaluddin Husna, selaku Redaktur Pelaksana dari Kabar Madura
Kegiatan kuliah lapangan ini sejatinya akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan sedangkan durasi setiap pertemuan adalah 170 menit, sedangkan materi-materi yang akan di pelajari oleh mahasiswa yaitu lima pokok materi. Pertama, mahasiswa mengerti mengenai manajemen media massa online, meliputi bagian redaksi, bagian sirkulasi, bagian iklan, dan bagian administrasi. Kedua, mahasiswa diharapkan bisa mengerti dan melaksanakan manajemen produksi konten media massa online. Ketiga, mahasiswa mengerti posisi dan tuga bagian redaksi. Keempat, mahasiswa mengerti alur kerja dimedia massa online. Dan terakhir mahasiswa diharapkan mengerti tentang karakter tulisan di media massa online.
Kunjungan yang dilakasanakan pada  Selasa sore (14/1/20) merupakan pertemuan pertama, mahasiswa sudah dibekali dengan materi pertama dan kedua. Materi ini disampai kan langsung oleh Direktur sekaligus Pemimpin Redaksi yaitu Bapak Hairul Anam dan juga Redaktur Pelaksana Bapak Wawan A. Husna. Disampaikan bahwa dalam proses redaksi, tim redaksi menunggu berita yang dikumpulkan oleh para wartawan, “Didalam redaksi ini sebenarnya menunggu berita-berita yang diambil oleh para wartawan yang tersebar, kemudian berita itu di kelolah oleh para redaktur di dapur redaksi berita tersebut dipilah mana berita yang memang benar-benar layak terbit, berita-berita yang menjadi headline dan lain sebagainya”. Pungkas pria kelahiran Pamekasan tersebut.
Kegiatan kuliah lapangan yang dilaksanakan mulai dari jam 16.00 Wib tersebut, akhirnya selesai pada jam 18.15 Wib. setelah itu mahasiswa melanjutkan dengan shalat Maghrib berjama’ah di kantor Kabar Madura. Kunjungan mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ke kantor Kabar Madura, jalan Panglegur Nomor 10 KM 1 Pamekasan selasa, (14/1/20). Dalam hal ini para mahasiswa di sambut langsung oleh direktur sekaligus pemimpin redaksi Khairul Anam, Redaktur Pelaksana Wawan A. Husna, dan Redaktur Miftahul Arifin.          
     Kegiatan ini dalam rangka menggali ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jurnalistik online agar para mahasiswa lebih mengerti dan faham bagaimana proses manajemen yang berkaitan dengan jurnalistik online. Sekaligus kunjugan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah jurnalistik online yang diampu oleh Ust. Nurkholis Majid. Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa membuka peluang Insititut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan untuk penandatanganan kerjasama dengan lembaga-lembaga luar kampus.
     Adapun media Kabar Madura yang menjadi salah satu pilihan mahasiswa dalam melaksanakan kuliah lapangan ini merupakan media yang memang sudah eksis sejak di empat kabupaten di Madura, yaitu sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Kabar Madura sendiri bergerak di dua bidang media yaitu cetak dan online. Kabar Madura sendiri didirikan oleh Bapak Achsanul Qosasi dan Cholili Ilyas, yang berdiri tepat pada tanggal 1 Juni 2012 di bawah naungan PT. Madura Mandiri Indonesia Sejahtera.
     “Kami sangat mengapresiasi kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa dari IDIA Prenduan dengan adanya kegiatan ini, karena memang ini merupakan kunjugan pertama kalinya dari kampus IDIA Prenduan, dan kegiatan ini juga sebenarnya terbilang sebagai kegiatan yang baru, jika dibandingkan dengan kunjungan-kunjungan yang dilakukan dari kampus lain. dan ini pertama kalinya menerima mahasiswa yang belajar dalam durasi belajar bisa dibilang cukup panjang, karna biasanya ada para pelajar maupun mahasiswa yang berkunjung mereka belajar hanya memakan durasi sampai satu jam lebih, ada juga pelajar yang memang langsung magang.” ujar Bapak Wawan Awaluddin Husna, selaku Redaktur Pelaksana dari Kabar Madura
     Kegiatan kuliah lapangan ini sejatinya akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan sedangkan durasi setiap pertemuan adalah 170 menit, sedangkan materi-materi yang akan di pelajari oleh mahasiswa yaitu lima pokok materi. Pertama, mahasiswa mengerti mengenai manajemen media massa online, meliputi bagian redaksi, bagian sirkulasi, bagian iklan, dan bagian administrasi. Kedua, mahasiswa diharapkan bisa mengerti dan melaksanakan manajemen produksi konten media massa online. Ketiga, mahasiswa mengerti posisi dan tuga bagian redaksi. Keempat, mahasiswa mengerti alur kerja dimedia massa online. Dan terakhir mahasiswa diharapkan mengerti tentang karakter tulisan di media massa online.
     Kunjungan yang dilakasanakan pada  Selasa sore (14/1/20) merupakan pertemuan pertama, mahasiswa sudah dibekali dengan materi pertama dan kedua. Materi ini disampai kan langsung oleh Direktur sekaligus Pemimpin Redaksi yaitu Bapak Hairul Anam dan juga Redaktur Pelaksana Bapak Wawan A. Husna. Disampaikan bahwa dalam proses redaksi, tim redaksi menunggu berita yang dikumpulkan oleh para wartawan, “Didalam redaksi ini sebenarnya menunggu berita-berita yang diambil oleh para wartawan yang tersebar, kemudian berita itu di kelolah oleh para redaktur di dapur redaksi berita tersebut dipilah mana berita yang memang benar-benar layak terbit, berita-berita yang menjadi headline dan lain sebagainya”. Pungkas pria kelahiran Pamekasan tersebut.
     Kegiatan kuliah lapangan yang dilaksanakan mulai dari jam 16.00 Wib tersebut, akhirnya selesai pada jam 18.15 Wib. setelah itu mahasiswa melanjutkan dengan shalat Maghrib berjama’ah di kantor Kabar Madura. (rock/zn)

Share:

Pengikut

Subscribe!

Mars IDIA Prenduan