Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/ |
Tidak selamanya kaum muda menjadi perusuh negara, ada kalanya pemuda mampu membangun serta membangkitkan kobaran semangat yang hampir dipunahkan oleh deretan orang pintar tapi tak berakal sehat. Tanpa pemuda sadari, bahwa negara ini sangat terancam akan segala persoalan, baik persoalan politik, sosial, ekonomi, tidak terkecuali kekayaan alam sendiri.
Hingga
detik ini, kekayaan milik jiwa penduduk republik Indonesia dikikis habis oleh
orang-orang asing. Rakyat di negara sendiri tak pernah merasakan manisnya
kekayaan sendiri, bahkan menyicipinya saja sudah terancam. Mengambil alihpun
rasanya sudah tak mungkin, bila kondisi masih pada posisi stagnasi, nasib tanah
air akan mati di ditampuk bahu sendiri.
Apakah pemuda sekarang sudah lumpuh pikiran? Atau sudah kehilanga akal
sehat?. Saya pikir semua itu akan terjadi, jika semuanya hanya diam seperti
patung yang tak ada harganya, pemuda yang terperangkap pada posisi zona aman,
tentulah pemuda masa kini akan jauh dari sikap toleransi, atau peduli dengan
negeri. Sebab pemuda yang pandai membaca alam sekitar, peka terhadap keadaan,
akan terlahir sebagai perjuang untuk memberantas setiap inci masalah secara
komprehensif.
Pada
pernyataan Najwa Shihab yang mengatakan, “Buat apa wilayah seluas sabang sampai
merauke, jika pemudanya kehilangan idealisme?”. Jika pemuda hanya memikirkan
kekuasaan dan kesenangan semata, maka semuanya akan rusak, terutama bangsanya
yang tinggal menunggu kehancuran yang telah di rencanakan secara sempurna serta
tertata rapi oleh orang asing. Sayangnya hal ini tidak disadari oleh penduduk
pribumi secara mendalam, begitu pula bila pemuda terus saja memikirkan dan
mengkonsep perencanaan yang akan dilakukan, maka masalah yang dihadapi, akan
terpangkas sedikit demi sedikit melalui tim generasi muda.
Perkembangan
sebuah bangsa dan kemajuan negara dilihat dari pemimpin dan generasinya. Jika
seorang pemimpin mampu mengkondisikan keadaan, jujur serta adil dalam bertindak
dan mengambil keputusan sesuai visi bersama, maka suatu negeri akan beranjak
pada masa jayanya. Namun, apabila pemimpin serta generasi negeri tersebut
terpontang-panting, tak berarah maka sangat kecil harapan negeri tersebut akan
membangun peradaban dan kejayaan.
Pemuda
bukan seorang yang hanya pintar menguasai teori tapi juga harus berani
melakukan suatu tindakan atas kebenaran. Memang tidak mudah, namun itulah yang
sedang menjadi PR bersama untuk diperjuangkan. Karena kebenaran takan pernah
terungkap jika hanya ada dikatakan secara lisan, tapi kebenaran akan bicara
melalui tindakan.
Dengan
pemuda yang pantang menyerah, negara akan bangkit lagi seperti sedia kala.
Dimana para pahlawan yang merelakan darah sucinya tertumpah hanya karena
kesetiaan dan kecintaannya kepada bangsa dan negara. Jasa yang mereka korbankan
tak akan pernah hilang dalam sejarah. Berkaca pada jasa para pahlawan, mampu
mengobarkan semangat demi memperjuangkan negara yang sedang terancam. Tak butuh
pemuda yang pintar secara materi saja, tak butuh pemuda yang banyak bicara,
tapi negara butuh pemuda yang memiliki potensi dalam bertindak, memiliki
semangat baja dan tak pernah putus asa sebelum mencoba.
“Kepada
kaum pemuda kita menitip masa depan, jangan biarkan jiwa mereka hangus oleh ego dan dendam”
(Najwa Shihab), sebab negara membutuhkan pemuda yang genius semangat baja serta
solidaritas yang kuat, dan kekuatan itu dapat dilihat dari cinta yang begitu
mendalam. (*/zn)
*)Mahasiswi
KPI, Semester VI, Asal Jember
0 komentar:
Posting Komentar