Pages

Sabtu, 04 Januari 2020

Jalin Keakraban, Mahasiswa KPI Berkunjung ke Rumah Dosen


Kpi Idia Prenduan

Dalam rangka menjalin keakraban dengan dosen, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IDIA Prenduan melakukan kunjungan kerumah salah satu dosen Fakultas Dakwah IDIA Prenduan, Ust. Agus Saifuddin Amin (03/01/20). Dalam kunjungan tersebut melibatkan sembilan mahasiswa dari masing-masing program, yaitu Intensif, Reguler dan Plus. Dengan menggunakan kendaraan bermotor, mahasiswa menempuh jarak kurang lebih sekitar 23 kilometer dari kampus IDIA ke Pamekasan.
Sesampainya dikediaman Ust. Agus Saifuddin Amin yang terletak di Jl. Basar No.29, Bugih, Kabupaten Pamekasan, mahasiswa langsung disambut dengan suguhan makanan yang sebelumnya memang sudah dipersiapkan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan diskusi dan obrolan-obrolan ringan ditemani dengan secangkir teh hangat, melengkapi kesempurnaan pertemuan tersebut. Disela-sela obrolan, ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Ust. Agus Saifudin Amin kepada rekan-rekan mahasiswa yang turut hadir pada waktu itu, salah satu yang paling ditekankan oleh beliau adalah tentang bagaimana mahasiswa tetap semangat dalam menjalankan segala tugas kampus, dan juga bagaimana menjaga kekompakan sesama teman, terutama dalam hal pengembangan diri dan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, “Jadi bagaimanapun caranya kalian harus tetap kompak, baik didalam maupun diluar kampus”, begitulah pesan singkat beliau kepada mahasiswa.
Selain untuk menjalin keakraban, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan mahasiswa sebagai momentum mengisi hari libur dengan sesuatu bermanfaat. Seperti yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, dikatakan bahwa kunjungan yang dilakukan mahasiswa ini merupakan ajang silaturrahim dengan dosen sekaligus mengisi waktu kosong saat hari libur kampus, “ Jadi memang kami merencanakan ini sejak lama, ya tujuannya agar kita bisa mengisi waktu libur dengan sesuatu yang bermanfaat, dan tentunya kita bisa jalan-jalan” tuturnya sambil tertawa. “Harapan kami, kunjungan ini juga berlanjut ke dosen-dosen yang lain, dan semoga bisa diterapkan oleh mahasiswa fakultas lain” imbuhnya.(zn)


Share:

Jumat, 03 Januari 2020

Puisi - Kalender Senja

Menepuk sesaknya dada
Akan kegelisahan hati

Menyapa senyum sumringah
akan lantunan itu
Terintimidasi dalam ruang dan waktu

Sepenggal baris kata
Setetes tinta
Menjamu manja
Disetiap sudut bahasa

Akuilah dirimu siapa !!!
Karna aku tak kan bertanya

Kamu siapa !!
Karena kisah ini
Telah berakhir
Dikalender senja

Oleh: Triswanto
Mahasiswa KPI Semester VI, Asal Pragaan Daya

Share:

Minggu, 29 Desember 2019

Pertama Kalinya, Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Menerbitkan Majalah

Majalah Dinding Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Alhamdulillah kali perdana ini Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam menerbitkan Bulletin KOMUNIKA yang merupakan Media Komunikasi Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi KPI. KOMUNIKA merupakan media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam hal ini Mahasiswa KPI Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan melelui Divisi Jurnalistik secara berkala dapat mempublikasikan karya tulisnnya yang diterbitkan pada bulan – bulan tertentu, untuk periode ini KOMUNIKA diterbitkan pada Sabtu, 28 Desember 2019. Penerbitan ini bertujuan untuk memberikan informasi terhadap mahasiswa KPI khususnya dan semua mahasiswa IDIA pada umumnya yang berupa info – info terkait Fakultas Dakwah, issue terbaru, dan beberapa info menarik lainnya. KOMUNIKA menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mengaspirasikan pemikirannya lewat tulisan, dan di KOMUNIKA juga menyediakan sarana bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin mengaspirasikan ide, kritik, ataupun saran entah ditujukan kepada Fakultas, Prodi, ataupun Institusi. Adapun Tim redaksi dari buletin KOMUNIKA ini terdiri dari Penanggung Jawab (Ust. Agus Saifuddin Amin, M.Si) Penulis Mahasiswa Fakultas Dakwah, Editor (Ahmad Huzaini), dan Desain Grafis (Ahmad Huzaini).

Share:

Berilah Kebebasan Belajar Kepada Mahasiswa

Kpi Idia Prenduan

Ketika diawal saya menulis, saya belum tahu apakah yang akan saya tulis ini benar atau tidak, terlepas dari itu semua saya akan tetap memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang ada dalam hati saya, yang sudah terlalu lama menahannya. Beberapa waktu yang lalu Menteri Pendidikan Bpk. Nadiem Makarim pernah mengeluarkan statement dalam sebuah pidatonya “Berikanlah kebebasan belajar kepada mahasiswa”. Ketika saya mendengar kalimat ini, saya kemudian sadar dan berfikir bahwasanya jika mahasiswa tidak di berikan kebebasan dalam belajar maka mahasiswa sendiri tidak akan bisa berkembang. dan beberapa waktu yang lalu ketika saya menghadiri acara kongres AMDIN (Asosiasi Mahasiswa Dakwah Indonesia) di Pekalongan, Jawa Timur. Rektor IAIN PEKALONGAN mengatakan bahwa perbedaan mahasiswa dengan siswa berada dalam tingkat pembelajaran, yang mana jikalau siswa belajar di dalam kelas itu 100% mendengarkan apa yang dikatakan oleh guru, maka berbeda lagi dengan mahasiswa, mahasiswa belajar di bangku kuliah (di dalam kelas) hanya 30% yaitu teori dan 70% nya didapatkan di luar kelas, yang biasa kita kenal dengan praktek dengan jurusan yang kita tekuni saat ini. Bagaimana mungkin ketika kita terjun kedalam sosial masyarakat, tanpa kita mendalami bidang yang kita tekuni saat ini.
Ketika mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya, terkadang mahasiswa mendapat tekanan dan mendapat kritikan, apa yang ingin dilakukan mahasiswa sendiri demi mengembangkan minat dan bakat nya dan demi kemajuan bersama terkadang kita tidak mendapatkan dukungan yang kita inginkan, dan jelas itu akan menghambat kemajuan dari mahasiswa itu sendiri.
Seperti yang tertera didalam buku Muslim Visioner bahwasanya, kepintaran seseorang atau biasa kita sebut dengan intelektual setiap individu itu berbeda-beda, ada Intelektual Personal, Antarpersonal, Music, Logika-Matematic dan sebagainya. Dalam hal ini kita bisa mengetahui bahwasanya setiap individu itu mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan ketika seseorang mengetahui bakat dan minat mereka, maka itu harus dikembangkan. Namun, disisi lain ini merupakan titik kelemahan kita saat ini. Disaat kita mulai mengetahui kelebihan dan kemampuan kita, kita tidak mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan bakat yang kita miliki, dan ketika kita beraspirasi kurang nya tanggapan serius dari pihak kampus sendiri, sehingga membuat kita kalah jauh dengan pendidikan yang ada di luar. Jangan kan untuk hal-hal yang besar, jikalau kita tidak mulai dari hal-hal yang kecil maka semua itu tidak akan pernah berubah.
Jikalau setiap dari kita tidak mempunyai intelektual, maka pendidikan kita akan kalah dengan pendidikan yang ada di luar negeri, mengapa demikian? Jawabannya sudah jelas, bahwasanya pendidikan yang ada di luar seperti di negara-negara Eropa sana, pendidikan mereka sudah diatur sejak dini dari tingkat yang paling bawah sampai tingkat perkuliahan, sesuai dengan minat dan bakat . Dan dalam pembelajaran mereka pun tidak selalu menggunakan teori, melainkan lebih sering pada praktek (terjun kelapangan) sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.

Oleh: Moh. Syarief Hidayatullah
Mahasiswa Semester VI IDIA Prenduan, Fakultas Dakwah, Asal Palembang
Share:

Bangkitkan Mahkota Pondok Dengan Usbu'ul Lughah

Pekan Bahasa Arab 2019


PRENDUAN, Pekan pesta bahasa terbesar di ruang lingkup pondok pesantren Al-Amien Prenduan kembali dimulai (13/12), acara bahasa terbesar ini di buka langsung wakil pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA yang bertempat di Masjid Jami' Al-Amien Prenduan. beliau berharap agar semua elemen mulai dari santri sampai asatidz kembali membangun semangat berbahasa dan memulai dari diri masing-masing, mengingat bahwa bahwa bahasa merupakan mahkota dari pondok pesantren Al-Amien Prenduan.
Pekan Bahasa atau Usbu'ul Lughah ini merupakan kegiatan kepondokkan yang di laksanakan seminggu penuh serta di isi dengan kegiatan yang berkaitan dengan kebahasaan agar bisa kembali menghidupkan suasana lingkungan yang aktif dengan bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Di ruang lingkup Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) sendiri acara diisi dengan perlombaan-perlombaan seperti pidato bahasa Arab, baca berita bahasa Arab, puisi bahasa Arab, dan lain-lain.
Panitia pelaksana dalam acara pekan bahasa di ruang lingkup Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan yaitu dari para anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bidang mentri pendidikan bahasa asing. Menurut salah satu panitia mengatakan bahwa acara pekan bahasa ini tidak hanya berpusat pada pelaksanaan perlombaan saja akan tetapi jauh dari pada itu acara ini juga di isi dengan penambahan materi tentang metode pemberian kosa kata yang baik dan benar.
Disampaikan juga bahwa dalam acara pekan bahasa ini tidak akan ada penutupan, artinya diharapkan agar semua mahasiswa bisa terus aktif dalam berbahasa, tidak hanya aktif berbahasa ketika dalam pekan bahasa saja. Berhubung tidak adanya penutupan maka acara inti atau malam puncak dari acara ini yaitu ketika pembagian hadiah pada Minggu malam (22/12).
Malam puncak Usbu'ul Lughah di hadiri langsung oleh kordinator umum kepondokan yaitu Dr. Fattah syamsuddin, MA. dalam pidatonya beliau berpesan agar lebih aktif lagi dalam mengembangkan bahasa dan sekaligus supaya bisa melibat kan beliau untuk pengembangan bahasa ini.
Akhirnya, acara malam puncak dari acara Usbu'ul Lughah adalah pemberian hadiah kepada para pemenang lomba, berupa tropi, piagam penghargaan, dan bingkisan menarik dari panitia acara. (rk/zn)

Share:

Sabtu, 21 Desember 2019

KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA: Ulama Lokal "Kiprahnya Mendunia"

Beliau merupakan salah satu ulama yang kiprahnya mendunia. Salah satu putra terbaik bangsa. Ulama intelektual, cendekiawan, dan mujahid tarbiyah (pendidikan) ternama. Pendidikan: - KMI Gontor - Strata I, Universitas Islam Madinah - Strata II, Universitas Malik Abdul Aziz Makkah - Kandidat Doktor, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Jabatan: - Organisasi Islam Internasional) Sekjen Rabithah Alam Islami (1974-1988) - Anggota Bidang Riset (1974-1977) - Sekretaris Departemen Konferensi & Dewan Konstitusi (1977-1979) - Direktur Bidang Penelitian Kristenisasi dan Aliran-aliran Modern yang Menyimpang (1979-1981) - Direktur Bidang Keagamaan yang Menyimpang (1983-1988) - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan (1989-akhir hayat) - Koordinator Pusat (BASRA) Badan Silaturrahim Ulama Madura (1992) - Ketua Forum Silaturrahim Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor (1992-2007) - Dewan Pakar ICMI Jawa Timur (1995-2000) - Pendiri Badan Silaturrahim Pondok Pesantren (1998) - Pendiri Koperasi Jasa Usaha Bersama Jawa Timur (1998) - Ketua Majelis Ma'had Ali Indonesia (2002) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (2004-2006) - Tim Penyusun Buku Pegangan Haji di Departemen Agama Dan lain-lain - Penyusun berbagai buku, salah satunya "Bersama Membangun Madura" - Inisiator sekaligus Deklarator Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu

Video Profil (Alm) KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA

Share:

Jumat, 20 Desember 2019

Sabtu, 14 Desember 2019

Alhamdulillah, Rusun Mahasiswi IDIA Prenduan Akhirnya Diresmikan

Peresmian Rumah Susun Mahasiswa


Alhamdulillah, Jum'at 13 Desember 2019 Rusun Mahasiswa IDIA Prenduan telah diresmikan oleh Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani.
Gedung tiga lantai bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang selesai dibangun di utara kampus IDIA Prenduan ini akan difungsikan sebagai asrama Mahasiswi IDIA Prenduan.
Dalam sambutan beliau, Rektor IDIA Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris menjelaskan penggunaan istilah dalam Bahasa Arab untuk gedung Rusun Mahasiswa ini, yakni "Al-Madinah as-Sakaniyah li At-Tholibat" yang merupakan usul dari Mudir Aam IDIA Prenduan, Dr. H. Fattah Syamsuddin; beliau berharap dari "madinah" ini kelak akan tercipta "tamaddun" (peradaban). Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani juga sempat menyinggung penggunaan istilah tersebut "Yang disebut dengan 'Madinah' seharusnya bukan hanya satu gedung, tapi tiga atau lebih banyak lagi gedung. Semoga istilah ini menjadi do'a dan harapan agar IDIA kelak mempunyai lebih banyak lagi gedung-gedung serupa dan segera menjadi Universitas Al-Amien Prenduan"
Semoga gedung ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan semoga menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang telah berjasa dalam proses pembangunannya.


Berikut beberapa gambar lain yang berhasil didokumentasikan:


Persemian Rumah Susun Mahasiswa

Peresmian Rumah Susun Mahasiswa IDIA Prenduan

Peresmian Rumah Susun Mahasiswa IDIA Prenduan


Peresmian Rumah Susun Mahasiswa IDIA Prenduan

Share:

Pengikut

Subscribe!

Mars IDIA Prenduan