Majalah Iqra' merupakan majalah terbitan kampus IDIA Al-Amien Prenduan, yang mana majalah ini merupakan media ekspresi mahasiswa (sesuai dengan slogannya). Dan kali ini majalah Iqra' sudah menerbitkan edisi yang ke-36, tentunya dari segala aspek sudah diperbaiki, mulai dari desain, tata letak dan isi yang tertera didalamnya.
Maka berangkat dari itu semua, kami dari channel KPI IDIA tertarik untuk mereview majalah tersebut. selain itu memang peningkatan majalah iqra' ini sangat signifikan kalau dibanding dari edisi sebelumnya.
#Review#IdiaPrenduan
Dalam rangka menindaklanjuti rencana pembuatan Al-Amien TV dan
pengembangan Radio Swara Dakwah Al-Amien (RASDA), kami mahasiswa KPI IDIA
Prenduan bersama AVS Yayasan Al-Amien Prenduan (YAP) melakukan Study Tour ke
UBTV dan UB Radio yang merupakan media penyiaran yang berada di bawah naungan
Universitas Brawijaya Malang. Rombongan Study tour ini didampingi langsung oleh
Dekan Fakultas Dakwah Dr. H. Fattah Syamsuddin, Lc dan beberapa civitas
acedemica dari Fakultas Dakwah Jurusan KPI bersama salah satu pengurus dari
Yayasan Al-Amien Prenduan. Dengan lima kendaraan yang menjadi transportasi
kami, Alhamdulillah rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang tidak menemui
kendala selama perjalanan pulang-pergi. Berikut beberapa moment yang berhasil kami abadikan:
Keseruan saat pelaksanaan mata kuliah Tekhnik khitobah bersama KH. Jakfar Shodik, mahasiswa KPI semester V. yang beda dari kuliah kali ini adalah prakteknya disisiarkan secara langsung memalui Radio Suara Dakwah Al-Amien Prenduan (RASDA FM) 107.7.
Pembukaan ujian akhir semester
(UAS) yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2019, berlangsung secara
khidmat. Segenap jajaran rektor dan paradosen staf-staf kampus hinnga seluruh mahasiswa dan mahasiswi IDIA Al-Amien
prenduan turut ikut serta dalam pembukaan ujian tersebut, yang bertempat di
lantai 3 kampus putih IDIA Al-Amien Prenduan.
Dalam hal ini, rektor IDIA Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ghozi
Mubarok, MA, membuka secara langsung Ujian Akhir Semester tahun akademik 2019/2020.
Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh beliau terkait sikap kita dalam
menghadapi ujian, “Tentu kita ketahui bersama, bahwa ujian bukanlah semata-mata
mendapatkan nilai yang baik, tetapi sebagai evaluasi diri kita untuk melihat
sejauh mana kita mecapai hasil yang optimal selama perkuliahan” pesan beliau
diawal pembicaraan.
Selain itu KH. Dr. Ghozi
Mubarok MA juga menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan IDIA, salah
satunya tentang pengembangan literasi yang digagas beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini, kita memang fokus pada kegiatan literasi, berkali-kali saya sudah
sampaikan itu, dan Alhamdulillah tahun ini ada 7-8 orang dosen kita
proposal-proposalnya diterima dan lolos seleksi nasional sebagai peneliti dari
kementrian agama”, tutur beliau disambut tepuk tangan dari mahasiwa. “Bahkan
beberapa bulan yang lalu, dosen-dosen kita, ada sekitar 4-5 orang mengisi
seminar di Brunai dan Malaysia, dan ini merupakan bagian-bagian yang kita
capai, dan coba untuk tingkatkan dikesempatan yang akan datang”. Tepuk tangan
dari mahasiswa pun tak terbendung mendengar tersebut.
Dan akhirnya dengan
pembacaan Ummul Furqon, Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil tahun akademik
2019/2020 dibuka secara resmi oleh rektor IDIA Al-Amien Prenduan. Diakhir acara
seperti biasa ditutup dengan do’a. Setelah itu mahasiswa pun meninggalkan
tempat menuju ruang ujian masing-masing. (tris/bz.)
Pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) di
Institut Dirosat Islamiyah Prenduan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 19
Oktober 2019. tentunya sebelum mengikuti ujian akhir semester tersebut ada
beberapa kewajiban yang harus dipenuhi mahasiswa. apa saja itu?
Kami dari tim channel KPI IDIA mencoba untuk
mewawancari bagian akademik, dalam hal ini bertujuan untuk memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya kepada mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester.
Harapan kami, mahasiswa mempunyai kesiapan tidak hanya untuk menjawab soal tapi
juga tenang dalam ruangan ujian, artinya tidak ada masalah yang dihadapi ketika
mengikuti ujian, karena kewajiban-kewajiban sudah terpenuhi semua.
Dari wawancara yang berhasil kami himpun, ada dua kewajiban utama
yang harus dipenuhi mahasiswa. Pertama, adalah melunasi semua pembayaran mulai
dari uang semester, spp dll. Kedua, adalah memenuhi syarat kehadiran, jadi
mahasiswa yang tidak memenuhi batas minimal kehadiran tidak bisa mengikuti UAS.
“Mahasiswa harus melunasi semua pembayaran, mulai dari SPP dan
uang makan (khusus program intensfi)”, tutur Ust. Zainullah salah satu bagian
akademik Idia Prenduan. Beliau juga menambahkan, “Syarat untuk bisa mengikuti
UAS, daftar kehadiran harus mencapai 75%”. Begitu penjelasn beliau, tentang
syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum mengikuti UAS.
Diakhir pembicaraan, kami juga diberi beberapa nasehat oleh Ust.
Zainullah sebagai syarat untuk pribadi kita masing-masing sebelum menghadapi
ujian, seperti berdo’a kepada Allah dan tak luput pula do’a kedua orang tua. (bz.)
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=4FisDEeNpWo&t=429s