Kami dari segenap Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, mengucapkan selamat hari hari santri nasional 2019
Bersama santri, damailah negeri!
Selasa 22 Oktober 2019 pemerintah republik Indonesia telah mencatat mufakat menentukan
pada tanggal tersebut sebagai tanggal yang bersejarah yang patut dikenang oleh para
santri yang berada diseluruh antero nusantara maupun dunia. Juga suatu momentum
yang sangat berkesan bagi orang-orang yang berkontribusi didunia santri
sendiri. Bagi
santri dan orang-orang yang faham akan hal-hal mengenai santri, tentunya
mereka semua berharap dengan adanya hari bersejarah ini, kedepannya santri tidak
lagi dipandang sebagai objek yang biasa-biasa saja ataupun kata lain dianggap
sebagai perusuh.
Mungkin
sudah lama kita ketahui bersama bahwa realitas dan pada tersambungnya tali
kehidupan urat nadi dari pada bangsa ini
tak lain adalah berkat perjuangan santri itu sendiri. Begitu banyak sejarah
diukir secara apik oleh kita para santri tapi lagi-lagi kerendahan hati,
sangatlah tak butuh simpati dan balasan dari perjabat negeri. Kami sebagai
santri hanya membutuhkan kesadaran itu muncul dari jiwa-jiwa yang angkuh, agar
tercapainya bangsa yang arif, damai, sesuai harapan orang-orang yang sudah berjuang
di fase pertumpahan darah yang sampai sekarang jika dikenang seolah-olah miris
rasanya bila kita khianat akan jihat pejuang kita.
Mungkin
pada akhirnya kita semua berharap agar negeri ini berada dibawah naungan
Islami, setidaknya sesuai dengan syariat dan ketentuan yang ada didalam hukum
islam. Bila persatuan dan perdamaian dilandaskan keislaman, InsyaAllah berkah. Santri
itu adalah aset bangsa, jika santri memang betul ditempatkan pada posisinya
makan akan menjadi pemuda-pemudi kebanggaan Indonesia. (bz.)
Pembukaan ujian akhir semester
(UAS) yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2019, berlangsung secara
khidmat. Segenap jajaran rektor dan paradosen staf-staf kampus hinnga seluruh mahasiswa dan mahasiswi IDIA Al-Amien
prenduan turut ikut serta dalam pembukaan ujian tersebut, yang bertempat di
lantai 3 kampus putih IDIA Al-Amien Prenduan.
Dalam hal ini, rektor IDIA Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ghozi
Mubarok, MA, membuka secara langsung Ujian Akhir Semester tahun akademik 2019/2020.
Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh beliau terkait sikap kita dalam
menghadapi ujian, “Tentu kita ketahui bersama, bahwa ujian bukanlah semata-mata
mendapatkan nilai yang baik, tetapi sebagai evaluasi diri kita untuk melihat
sejauh mana kita mecapai hasil yang optimal selama perkuliahan” pesan beliau
diawal pembicaraan.
Selain itu KH. Dr. Ghozi
Mubarok MA juga menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan IDIA, salah
satunya tentang pengembangan literasi yang digagas beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini, kita memang fokus pada kegiatan literasi, berkali-kali saya sudah
sampaikan itu, dan Alhamdulillah tahun ini ada 7-8 orang dosen kita
proposal-proposalnya diterima dan lolos seleksi nasional sebagai peneliti dari
kementrian agama”, tutur beliau disambut tepuk tangan dari mahasiwa. “Bahkan
beberapa bulan yang lalu, dosen-dosen kita, ada sekitar 4-5 orang mengisi
seminar di Brunai dan Malaysia, dan ini merupakan bagian-bagian yang kita
capai, dan coba untuk tingkatkan dikesempatan yang akan datang”. Tepuk tangan
dari mahasiswa pun tak terbendung mendengar tersebut.
Dan akhirnya dengan
pembacaan Ummul Furqon, Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil tahun akademik
2019/2020 dibuka secara resmi oleh rektor IDIA Al-Amien Prenduan. Diakhir acara
seperti biasa ditutup dengan do’a. Setelah itu mahasiswa pun meninggalkan
tempat menuju ruang ujian masing-masing. (tris/bz.)
Pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) di
Institut Dirosat Islamiyah Prenduan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 19
Oktober 2019. tentunya sebelum mengikuti ujian akhir semester tersebut ada
beberapa kewajiban yang harus dipenuhi mahasiswa. apa saja itu?
Kami dari tim channel KPI IDIA mencoba untuk
mewawancari bagian akademik, dalam hal ini bertujuan untuk memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya kepada mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester.
Harapan kami, mahasiswa mempunyai kesiapan tidak hanya untuk menjawab soal tapi
juga tenang dalam ruangan ujian, artinya tidak ada masalah yang dihadapi ketika
mengikuti ujian, karena kewajiban-kewajiban sudah terpenuhi semua.
Dari wawancara yang berhasil kami himpun, ada dua kewajiban utama
yang harus dipenuhi mahasiswa. Pertama, adalah melunasi semua pembayaran mulai
dari uang semester, spp dll. Kedua, adalah memenuhi syarat kehadiran, jadi
mahasiswa yang tidak memenuhi batas minimal kehadiran tidak bisa mengikuti UAS.
“Mahasiswa harus melunasi semua pembayaran, mulai dari SPP dan
uang makan (khusus program intensfi)”, tutur Ust. Zainullah salah satu bagian
akademik Idia Prenduan. Beliau juga menambahkan, “Syarat untuk bisa mengikuti
UAS, daftar kehadiran harus mencapai 75%”. Begitu penjelasn beliau, tentang
syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum mengikuti UAS.
Diakhir pembicaraan, kami juga diberi beberapa nasehat oleh Ust.
Zainullah sebagai syarat untuk pribadi kita masing-masing sebelum menghadapi
ujian, seperti berdo’a kepada Allah dan tak luput pula do’a kedua orang tua. (bz.)
Selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=4FisDEeNpWo&t=429s