Alhamdulillah
kali perdana ini Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
menerbitkan Bulletin KOMUNIKA yang merupakan Media Komunikasi
Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi KPI. KOMUNIKA merupakan media cetak
berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis
yang diterbitkan secara periodik oleh Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam. Dalam hal ini Mahasiswa KPI Institut Dirosat Islamiyah
Al-Amien Prenduan melelui Divisi Jurnalistik secara berkala dapat
mempublikasikan karya tulisnnya yang diterbitkan pada bulan – bulan tertentu,
untuk periode ini KOMUNIKA diterbitkan pada Sabtu, 28
Desember 2019. Penerbitan ini bertujuan untuk memberikan informasi terhadap
mahasiswa KPI khususnya dan semua mahasiswa IDIA pada umumnya yang berupa info
– info terkait Fakultas Dakwah, issue terbaru, dan beberapa info menarik
lainnya. KOMUNIKA menyediakan
wadah bagi mahasiswa untuk mengaspirasikan pemikirannya lewat tulisan, dan di KOMUNIKA juga
menyediakan sarana bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin mengaspirasikan ide,
kritik, ataupun saran entah ditujukan kepada Fakultas, Prodi, ataupun
Institusi. Adapun Tim redaksi dari buletin KOMUNIKA ini terdiri dari Penanggung
Jawab (Ust. Agus Saifuddin Amin, M.Si) Penulis Mahasiswa Fakultas Dakwah,
Editor (Ahmad Huzaini), dan Desain Grafis (Ahmad Huzaini).
Minggu, 29 Desember 2019
Berilah Kebebasan Belajar Kepada Mahasiswa
Ketika
diawal saya menulis, saya belum tahu apakah yang akan saya tulis ini benar atau
tidak, terlepas dari itu semua saya akan tetap memberanikan diri untuk
menyampaikan apa yang ada dalam hati saya, yang sudah terlalu lama menahannya.
Beberapa waktu yang lalu Menteri Pendidikan Bpk. Nadiem Makarim pernah
mengeluarkan statement dalam sebuah pidatonya “Berikanlah kebebasan belajar
kepada mahasiswa”. Ketika saya mendengar kalimat ini, saya kemudian sadar dan
berfikir bahwasanya jika mahasiswa tidak di berikan kebebasan dalam belajar
maka mahasiswa sendiri tidak akan bisa berkembang. dan beberapa waktu yang lalu
ketika saya menghadiri acara kongres AMDIN (Asosiasi Mahasiswa Dakwah
Indonesia) di Pekalongan, Jawa Timur. Rektor IAIN PEKALONGAN mengatakan bahwa
perbedaan mahasiswa dengan siswa berada dalam tingkat pembelajaran, yang mana
jikalau siswa belajar di dalam kelas itu 100% mendengarkan apa yang dikatakan
oleh guru, maka berbeda lagi dengan mahasiswa, mahasiswa belajar di bangku
kuliah (di dalam kelas) hanya 30% yaitu teori dan 70% nya didapatkan di luar
kelas, yang biasa kita kenal dengan praktek dengan jurusan yang kita tekuni
saat ini. Bagaimana mungkin ketika kita terjun kedalam sosial masyarakat, tanpa
kita mendalami bidang yang kita tekuni saat ini.
Ketika
mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya, terkadang mahasiswa mendapat tekanan
dan mendapat kritikan, apa yang ingin dilakukan mahasiswa sendiri demi
mengembangkan minat dan bakat nya dan demi kemajuan bersama terkadang kita
tidak mendapatkan dukungan yang kita inginkan, dan jelas itu akan menghambat
kemajuan dari mahasiswa itu sendiri.
Seperti
yang tertera didalam buku Muslim Visioner bahwasanya, kepintaran seseorang atau
biasa kita sebut dengan intelektual setiap individu itu berbeda-beda, ada
Intelektual Personal, Antarpersonal, Music, Logika-Matematic dan sebagainya.
Dalam hal ini kita bisa mengetahui bahwasanya setiap individu itu mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan ketika seseorang mengetahui bakat
dan minat mereka, maka itu harus dikembangkan. Namun, disisi lain ini merupakan
titik kelemahan kita saat ini. Disaat kita mulai mengetahui kelebihan dan
kemampuan kita, kita tidak mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan
bakat yang kita miliki, dan ketika kita beraspirasi kurang nya tanggapan serius
dari pihak kampus sendiri, sehingga membuat kita kalah jauh dengan pendidikan
yang ada di luar. Jangan kan untuk hal-hal yang besar, jikalau kita tidak mulai
dari hal-hal yang kecil maka semua itu tidak akan pernah berubah.
Jikalau
setiap dari kita tidak mempunyai intelektual, maka pendidikan kita akan kalah
dengan pendidikan yang ada di luar negeri, mengapa demikian? Jawabannya sudah
jelas, bahwasanya pendidikan yang ada di luar seperti di negara-negara Eropa
sana, pendidikan mereka sudah diatur sejak dini dari tingkat yang paling bawah
sampai tingkat perkuliahan, sesuai dengan minat dan bakat . Dan dalam
pembelajaran mereka pun tidak selalu menggunakan teori, melainkan lebih sering
pada praktek (terjun kelapangan) sesuai dengan minat dan bakat yang mereka
miliki.
Oleh: Moh. Syarief Hidayatullah
Mahasiswa
Semester VI IDIA Prenduan, Fakultas Dakwah, Asal PalembangBangkitkan Mahkota Pondok Dengan Usbu'ul Lughah
PRENDUAN,
Pekan pesta bahasa terbesar di ruang lingkup pondok pesantren Al-Amien Prenduan
kembali dimulai (13/12), acara bahasa terbesar ini di buka langsung wakil
pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Al-Amien Prenduan KH. Dr. Ahmad Fauzi
Tidjani, MA yang bertempat di Masjid Jami' Al-Amien Prenduan. beliau berharap
agar semua elemen mulai dari santri sampai asatidz kembali membangun semangat
berbahasa dan memulai dari diri masing-masing, mengingat bahwa bahwa bahasa
merupakan mahkota dari pondok pesantren Al-Amien Prenduan.
Pekan
Bahasa atau Usbu'ul Lughah ini merupakan kegiatan kepondokkan yang di
laksanakan seminggu penuh serta di isi dengan kegiatan yang berkaitan dengan
kebahasaan agar bisa kembali menghidupkan suasana lingkungan yang aktif dengan
bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Di ruang lingkup Institut Dirosat
Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA) sendiri acara diisi dengan
perlombaan-perlombaan seperti pidato bahasa Arab, baca berita bahasa Arab,
puisi bahasa Arab, dan lain-lain.
Panitia
pelaksana dalam acara pekan bahasa di ruang lingkup Institut Dirosat Islamiyah
Al-Amien Prenduan yaitu dari para anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
bidang mentri pendidikan bahasa asing. Menurut salah satu panitia mengatakan
bahwa acara pekan bahasa ini tidak hanya berpusat pada pelaksanaan perlombaan
saja akan tetapi jauh dari pada itu acara ini juga di isi dengan penambahan
materi tentang metode pemberian kosa kata yang baik dan benar.
Disampaikan
juga bahwa dalam acara pekan bahasa ini tidak akan ada penutupan, artinya
diharapkan agar semua mahasiswa bisa terus aktif dalam berbahasa, tidak hanya
aktif berbahasa ketika dalam pekan bahasa saja. Berhubung tidak adanya
penutupan maka acara inti atau malam puncak dari acara ini yaitu ketika
pembagian hadiah pada Minggu malam (22/12).
Malam
puncak Usbu'ul Lughah di hadiri langsung oleh kordinator umum kepondokan yaitu
Dr. Fattah syamsuddin, MA. dalam pidatonya beliau berpesan agar lebih aktif
lagi dalam mengembangkan bahasa dan sekaligus supaya bisa melibat kan beliau
untuk pengembangan bahasa ini.
Akhirnya,
acara malam puncak dari acara Usbu'ul Lughah adalah pemberian hadiah kepada
para pemenang lomba, berupa tropi, piagam penghargaan, dan bingkisan menarik
dari panitia acara. (rk/zn)
Sabtu, 21 Desember 2019
KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA: Ulama Lokal "Kiprahnya Mendunia"
Beliau merupakan salah satu ulama yang kiprahnya mendunia. Salah satu putra terbaik bangsa. Ulama intelektual, cendekiawan, dan mujahid tarbiyah (pendidikan) ternama.
Pendidikan:
- KMI Gontor
- Strata I, Universitas Islam Madinah
- Strata II, Universitas Malik Abdul Aziz Makkah
- Kandidat Doktor, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir
Jabatan:
- Organisasi Islam Internasional) Sekjen Rabithah Alam Islami (1974-1988)
- Anggota Bidang Riset (1974-1977)
- Sekretaris Departemen Konferensi & Dewan Konstitusi (1977-1979)
- Direktur Bidang Penelitian Kristenisasi dan Aliran-aliran Modern yang Menyimpang (1979-1981)
- Direktur Bidang Keagamaan yang Menyimpang (1983-1988)
- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan (1989-akhir hayat)
- Koordinator Pusat (BASRA) Badan Silaturrahim Ulama Madura (1992)
- Ketua Forum Silaturrahim Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor (1992-2007)
- Dewan Pakar ICMI Jawa Timur (1995-2000)
- Pendiri Badan Silaturrahim Pondok Pesantren (1998)
- Pendiri Koperasi Jasa Usaha Bersama Jawa Timur (1998)
- Ketua Majelis Ma'had Ali Indonesia (2002)
- Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (2004-2006)
- Tim Penyusun Buku Pegangan Haji di Departemen Agama
Dan lain-lain
- Penyusun berbagai buku, salah satunya "Bersama Membangun Madura"
- Inisiator sekaligus Deklarator Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu
Video Profil (Alm) KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA
Video Profil (Alm) KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA
Jumat, 20 Desember 2019
Sabtu, 14 Desember 2019
Alhamdulillah, Rusun Mahasiswi IDIA Prenduan Akhirnya Diresmikan
Alhamdulillah, Jum'at 13 Desember 2019 Rusun Mahasiswa IDIA Prenduan telah diresmikan oleh Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani.
Gedung tiga lantai bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang selesai dibangun di utara kampus IDIA Prenduan ini akan difungsikan sebagai asrama Mahasiswi IDIA Prenduan.
Dalam sambutan beliau, Rektor IDIA Prenduan KH. Dr. Ghozi Mubarok Idris menjelaskan penggunaan istilah dalam Bahasa Arab untuk gedung Rusun Mahasiswa ini, yakni "Al-Madinah as-Sakaniyah li At-Tholibat" yang merupakan usul dari Mudir Aam IDIA Prenduan, Dr. H. Fattah Syamsuddin; beliau berharap dari "madinah" ini kelak akan tercipta "tamaddun" (peradaban). Pimpinan dan Pengasuh PP. Al-Amien Prenduan, KH. Dr, Ahmad Fauzi TIjani juga sempat menyinggung penggunaan istilah tersebut "Yang disebut dengan 'Madinah' seharusnya bukan hanya satu gedung, tapi tiga atau lebih banyak lagi gedung. Semoga istilah ini menjadi do'a dan harapan agar IDIA kelak mempunyai lebih banyak lagi gedung-gedung serupa dan segera menjadi Universitas Al-Amien Prenduan"
Semoga gedung ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan semoga menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang telah berjasa dalam proses pembangunannya.
Berikut beberapa gambar lain yang berhasil didokumentasikan:
Rabu, 11 Desember 2019
Akhirnya Terbit Majalah IQRA' edisi ke-36
Majalah Iqra' merupakan majalah terbitan kampus IDIA Al-Amien Prenduan, yang mana majalah ini merupakan media ekspresi mahasiswa (sesuai dengan slogannya). Dan kali ini majalah Iqra' sudah menerbitkan edisi yang ke-36, tentunya dari segala aspek sudah diperbaiki, mulai dari desain, tata letak dan isi yang tertera didalamnya. Maka berangkat dari itu semua, kami dari channel KPI IDIA tertarik untuk mereview majalah tersebut. selain itu memang peningkatan majalah iqra' ini sangat signifikan kalau dibanding dari edisi sebelumnya. #Review #IdiaPrenduan
Selengkapnya di channel youtube KPI IDIA: