Pages

Kamis, 05 Desember 2019

Peraturan Baru, Semangat Baru? | #DailyVlog

Cafe Idia Prenduan

Banyak peraturan dan program baru di IDIA Prenduan, apakah menjadi semangat baru bagi mahasiswa?
Pengembangan terus dilakukan oleh kampus IDIA Al-Amien Prenduan, baik dari program pembelajaran sampai infrastruktur. ini merupakan beberapa langkah untuk menuju kampus yang berkemajuan. salah satu program yang dilaksanakan oleh kampus adalah pengembangan literasi, beberapa faktor pendukung seperti pelayanan internet, pengembangan karya tulis ilmiah dsb. Nah, video diatas membahas tentang itu semua, video ini dibuat secara spontan disela-sela perkuliahan, yang kebutalan dosen yang akan memberikan mata kuliah sedang berhalangan hadir.
#kampusidia #alamienprenduan




Share:

Senin, 02 Desember 2019

Iklan Selamat Hari Guru 2019 - Karya Mahasiswa IDIA Prenduan

Video ini dibuat oleh Anggota Program Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Institut Dirosat Islamiah Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep Madura, tapatnya Koordinator Desa (KorDes) II Desa Palongan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep Madura.


Share:

Rabu, 13 November 2019

Kenapa Harus Berdiri Saat Maulid Nabi?

Sayyid Alawi Al-Maliki menceritakan bahwasanya abah beliau, Sayyid Abbas Al-Maliki memberi kabar kepada beliau, sesungguhnya abah beliau (Sayyid Abbas Al-Maliki) berada di Baitul Maqdis untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi pada malam ‘ied Milad An-Nabawi, di mana saat itu dibacakan Maulid Al-Barzanji.
Saat itulah beliau melihat seorang pria tua beruban yang berdiri dengan khidmat penuh adab mulai dari awal sampai acara selesai. Kemudian beliau bertanya kepadanya akan sikapnya itu, yaitu berdiri sementara usianya sudah tua.
Lelaki tua itu bercerita bahwa dulu ia tidak mau berdiri pada acara peringatan Maulid Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah bid'ah sayyi'ah (bid'ah yang jelek).
.
Suatu malam ia bermimpi dalam tidurnya. Dia bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw, maka saat cahaya wajah beliau yang bagaikan bulan purnama muncul, sekelompok orang itu bangkit dengan berdiri menyambut kehadiran Rasulullah Saw.
Namun hanya ia saja seorang diri yang tidak mampu bangkit untuk berdiri. Lalu Rasullullah Saw. bersabda kepadanya: "Kamu tidak akan bisa berdiri" Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk dan tidak mampu berdiri. Hal ini ia alami selama 1 (satu) tahun.
Kemudian ia pun bernadzar jika Allah menyembuhkan sakitnya ini, ia akan berdiri mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan, kemudian Allah menyembuhkannya.
Ia pun selalu berdiri (mulai awal pembacaan Maulid Nabi sampai akhir bacaan) untuk memenuhi nadzarnya karena ta’zhim (mengagungkan) beliau Rasulullah Saw.
Sumber: Kitab Al-Hadyut taamm fii Mawaaridil Maulidinnabawiyyi Wa Maa I’tiida Fiihi Minal Qiyaam karya Sayid Muhammad Ali bin Husein Al-Maliki Al-Makki (1287 H – 1367 H).
Dikutip dari Fb Putra Wijya: https://web.facebook.com/putra.neo.16


Share:

Senin, 11 November 2019

Study Tour Mahasiswa KPI IDIA Prenduan ke UBTV - Universitas Brawijaya, Malang

Dalam rangka menindaklanjuti rencana pembuatan Al-Amien TV dan pengembangan Radio Swara Dakwah Al-Amien (RASDA), kami mahasiswa KPI IDIA Prenduan bersama AVS Yayasan Al-Amien Prenduan (YAP) melakukan Study Tour ke UBTV dan UB Radio yang merupakan media penyiaran yang berada di bawah naungan Universitas Brawijaya Malang. Rombongan Study tour ini didampingi langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah Dr. H. Fattah Syamsuddin, Lc dan beberapa civitas acedemica dari Fakultas Dakwah Jurusan KPI bersama salah satu pengurus dari Yayasan Al-Amien Prenduan. Dengan lima kendaraan yang menjadi transportasi kami, Alhamdulillah rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang tidak menemui kendala selama perjalanan pulang-pergi. Berikut beberapa moment yang berhasil kami abadikan:


Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang


Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang


Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang

Kunjungan Mahasiswa KPI ke UBTV, Malang






















































Share:

Praktek Khitobah Bersama KH. Jakfar Shodik, MM. - On Air Rasda FM (107.7)


Keseruan saat pelaksanaan mata kuliah Tekhnik khitobah bersama KH. Jakfar Shodik, mahasiswa KPI semester V. yang beda dari kuliah kali ini adalah prakteknya disisiarkan secara langsung memalui Radio Suara Dakwah Al-Amien Prenduan (RASDA FM) 107.7.

Kpi Idia Prenduan

Ust. Jakfar Shodik, MM

Ust. Jakfar Shodik, MM

Kpi Idia Prenduan

Kpi Idia Prenduan

Share:

Rabu, 23 Oktober 2019

Selamat Hari Santri Nasional 2019


Kami dari segenap Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, mengucapkan selamat  hari hari santri nasional 2019
Bersama santri, damailah negeri!

Hari Santri 2019



Share:

Santri Adalah Aset Bangsa


     
Demonstrasi Bahasa

    Selasa 22 Oktober 2019 pemerintah republik Indonesia telah mencatat mufakat menentukan pada tanggal tersebut sebagai tanggal yang bersejarah yang patut dikenang oleh para santri yang berada diseluruh antero nusantara maupun dunia. Juga suatu momentum yang sangat berkesan bagi orang-orang yang berkontribusi didunia santri sendiri. Bagi santri dan orang-orang yang faham akan hal-hal mengenai santri, tentunya mereka semua berharap dengan adanya hari bersejarah ini, kedepannya santri tidak lagi dipandang sebagai objek yang biasa-biasa saja ataupun kata lain dianggap sebagai perusuh. 
    Mungkin sudah lama kita ketahui bersama bahwa realitas dan pada tersambungnya tali kehidupan  urat nadi dari pada bangsa ini tak lain adalah berkat perjuangan santri itu sendiri. Begitu banyak sejarah diukir secara apik oleh kita para santri tapi lagi-lagi kerendahan hati, sangatlah tak butuh simpati dan balasan dari perjabat negeri. Kami sebagai santri hanya membutuhkan kesadaran itu muncul dari jiwa-jiwa yang angkuh, agar tercapainya bangsa yang arif, damai, sesuai harapan orang-orang yang sudah berjuang di fase pertumpahan darah yang sampai sekarang jika dikenang seolah-olah miris rasanya bila kita khianat akan jihat pejuang kita.
  Mungkin pada akhirnya kita semua berharap agar negeri ini berada dibawah naungan Islami, setidaknya sesuai dengan syariat dan ketentuan yang ada didalam hukum islam. Bila persatuan dan perdamaian dilandaskan keislaman, InsyaAllah berkah. Santri itu adalah aset bangsa, jika santri memang betul ditempatkan pada posisinya makan akan menjadi pemuda-pemudi kebanggaan Indonesia. (bz.)

Salam dakwah..
Salam sejahtera..
Salam santri nusantara.. 

Oleh: Fathurrahman
Mahasiswa KPI Semester V
Asal Palembang



Share:

Pengikut

Subscribe!

Mars IDIA Prenduan