|
Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/dewasa-buku-harian-jurnal-1850177/ |
Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu
dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai
sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia
berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya
serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini
penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian:
pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek
bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh
informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan
kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai,
atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.
Ciri-Ciri Esai
Secara
umum sebuah karya dapat digolongkan ke dalam esai yaitu apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Berbentuk prosa,
artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan
ungkapan figuratif.
2.
Singkat, maksudnya
dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3.
Memiliki gaya pembeda.
Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang
membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4.
Selalu tidak utuh,
artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan
subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk
disampaikan kepada para pembaca.
5.
Memenuhi kebutuhan
penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki
kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan,
pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan
kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan
pembaca tergantung di awang-awang.
6.
Mempunyai nada pribadi
atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang
lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya,
pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Jenis-Jenis Esai
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis esai, terdiri atas:
· Esai Deskriptif
Esai
jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat
rekreasi dan sebagainya.
· Esai Tajuk
Esai
jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah
tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk,
surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu
disertai dengan nama penulis.
· Esai Cukilan Watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa
segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan
watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang
dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih
bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
· Esai Pribadi
Hampir
sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah
saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya
tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
· Esai Reflektif
Esai
reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting
berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat
manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
· Esai Kritik
Dalam
esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis
tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang
seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra
disebut kritik sastra.
Struktur Esai
Untuk menulis esai yang baik, terdapat susunan atau struktur dari
eai yang harus diperhatikan penulis. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pendahuluan
Di
dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topic atau tema yang akan dibahas
dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar
belakang dan pendapat pribadi penulis mengenai tema yang akan dibahas secara
lebih jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan menjadi pengantar
pembaca untuk memahami topic yang akan dibahas sehingga pembaca lebih mudah
menelaah isi esai.
2.
Isi/Pembahasan
Isi
atau pembahasan adalah bagian dari esai yang menjelaskan tema/topic tulisan
secara lebih detil. Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara
kronologis atau urut sesuai dengan ide yang disusun dalam kerangka sehingga
esai menjadi koheren.
3.
Kesimpulan/Penutup
Kesimpulan adalah bagian terakhir
dalam esai. dal Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkan apa
yang sudah disampaikan di pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh
melebar ke topik lain.
Bahasa Esai
Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karya
ilmiah, yaitu:
· Baku
Struktur
yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai
struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan
penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD).
· Logis
Ide
atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal.
· Ringkas
Ide
dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas
· Runtun
Ide
diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam
kalimat maupun dalam paragraf.
· Denotatif
Kata
yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata
seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
Langkah Pembuatan Esai
Berikut ini terdapat beberapa langkah pembuatan esai, terdiri atas:
· Menentukan tema atau topi. Menentukan tema
atau topik yang ingin dibicarakan dalam sebuah esai dan dituangkan menjadi
sebuah gagasan pokok berupa satu kalimat lengkap, dimana gagasan pokok
merupakan pandangan atau pendirian mengenai topik yang dipilih.
· Membuat outline atau
garis besar ide-ide yang akan dibahas. Tujuan dari pembuatan outline adalah
meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang
terorganisir. Kemudian tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang
anda maksud
· Menuliskan pendapat kita sebagai
penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas.
· Menulis tubuh esai. Dimulai dengan memilah
poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema
pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan
kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang
telah kita buat sebelumnya.
· Membuat paragraf pertama yang sifatnya
sebagai pendahuluan.
· Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena
untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari
gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah
seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya
(memang) bersikap netral.